SANGATTA – Dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pelonggaran aktivitas masyarakat membuat sejumlah sekolah mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Seperti yang dilaksanakan oleh SDN 001 Sangatta Utara. Selama tiga hari, mulai Senin (18/7/2022) sampai dengan Rabu (20/7/2022), sejak pukul 7.00 hingga 09.15 WITA, melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Merdeka Belajar.
Melalui pesan Whats App kepada awak media Senin (18/7/2022), Kepala SDN 001 Sangatta Utara Tri Agustin Kusumaningrum mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk tahun ajaran 2022/2023 atau pascapandemi COVID-19.
“Hari pertama perkenalan guru dan tenaga kependidikan, dilanjut dengan sambutan dari orang tua, serta Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) dari Disdik Kutim,” jelasnya.
Selanjutnya anak-anak mengikuti senam pelajar Pancasila, mengikuti launching Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) secara simbolis. Terakhir anak-anak murid diarahkan menuju kelas masing-masing untuk melakukan perkenalan lanjutan.
“Kita melakukan launching Implementasi Kurikulum Merdeka di SD Negeri 001 Sangatta Utara, ditandai dengan pelepasan balon (ke udara) dan senam pelajar Pancasila,” ujarnya.
Selanjutnya, di hari kedua murid baru akan mengikuti school tour (berkeliling sekolah) dan mendengarkan sosialisasi tata tertib serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sedangkan pada hari akhir MPLS, peserta didik baru akan mengikuti bakti sosial. Melakukan kunjungan ke perpustakaan, mewarnai dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang Adiwiyata.
“Perlu diketahui juga, kami telah melakukan assessment diagnostik awal untuk melakukan pemetaan terhadap kemampuan anak dan dirangkai dengan sejumlah kegiatan lainnya,” imbuhnya.
Assessment diagnostik adalah penilaian yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan peserta didik dalam menguasai materi atau kompetensi tertentu serta penyebabnya.
Sebelumnya, Kabid Dikdas Disdik Kutim Uud Sudiharjo saat membuka kegiatan MPLS yang diikuti sebanyak 122 murid baru, menjelaskan, kegiatan ini sangat positif bagi progress pendidikan. Karena dengan adanya MPLS bersama, pelajar mendapat kesempatan saling berinteraksi dengan pelajar lainnya. Begitu pula dengan pihak sekolah, sehingga dapat terjalin komunikasi dan kerja sama yang baik.
“Diharapkan semua guru bergerak penuh profesionalisme secara mandiri, memaksimalkan Platform Merdeka Mengajar dalam menyukseskan kurikulum mandiri,” pesan Uud.
Sementara, Kepala UPT Pendidikan Sangatta Utara Arafah menyampaikan MPLS bertujuan membantu peserta didik beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekolah yang baru.
“Dengan begitu, siswa akan merasa nyaman dan aman sebagai peserta didik baru. Karena diperlakukan dengan baik, wajar dan ramah oleh seluruh warga satuan pendidikan barunya,” jelasnya.
Kendati sudah dilaksanakan metode belajar tatap muka, namun siswa dan guru tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Khususnya kebiasaan mencuci tangan dan mengenakan masker.(*/smn4)