Sejumlah karyawan perkantoran di Jakarta berhamburan ke luar ketika terjadi gempa Jumat (14/1/2022) kemarin. (foto : Antara)
JAKARTA, Satumejanews.id – Meski gempa yang terjadi di Provinsi Banten tidak berpotensi tsunami, namun dampak yang terjadi cukup parah akibat goncangan yang ditimbulkannya. Bukan hanya di Banten, namun juga di beberapa daerah sekitarnya, seperti Jakarta, Bogor, Lampung dan lainnya, ikut merasakan dampak gempa 6,6 magnitudo yang terjadi Jumat (14/1/2022).
Dampak akibat gempa yang terjadi tersebut menurut catatan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pandeglang, Giri Janotoro, banyak bangunan yang rusak akibat gempat tersebut. Bahkan Jumat malam sekitar pukul 03.30 WIB juga terjadi gempa susulan yang dirasakan warga di Pandeglang dan sekitarnya.
“Kemungkinan data bangunan rumah rusak itu terus bertambah,” kata Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro seperti dikutip tvone.
Bangunan rumah yang rusak tersebar di 27 kecamatan dan 113 desa, namun yang terparah di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik. Dari 738 bangunan rumah yang rusak terdiri atas rusak berat 164 unit, 413 unit rusak ringan, dan 170 unit rusak sedang, kata dia.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) DKI Jakarta, menyisir terhadap potensi gedung yang retak atau rusak setelah gempa mengguncang Banten hingga terasa di Ibu Kota Jakarta pada Jumat (14/1/2021) sore.
Plt Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menjelaskan, pihaknya sudah mengerahkan petugas di lima wilayah kota untuk mengantisipasi kejadian usai gempa.
“Sudah jalan. Petugas kita di lima wilayah kota sudah melakukan kaji cepat, kemudian kita juga siagakan ‘contact center’ 112 untuk menerima dan memberikan informasi kepada masyarakat,” kata Sabdo saat dikonfirmasi Antara di Jakarta. (*/smn1)