Beranda Kutai Timur Ketika Siang Geah Tampil di Televisi Nasional CNN

Ketika Siang Geah Tampil di Televisi Nasional CNN

2773
0

Satumejanews.id. SANGATTA – Untuk tampil di televisi nasional, sepertinya tidak harus tokoh nasional atau berkedudukan di Jakarta. Jika sesuai kemampuan dan aktivitas yang pas, warga Sangatta pun atau di dari desa terbuka sekali untuk bisa tampil di layar kaca dan ditotonton ribuan atau jutaan pasang mata di negeri ini atau di belahan dunia lainnya.

Salah satunya yang sudah tampil di televisi nasional dan memiliki rating cukup bagus adalah anggota DPRD Kutim Siang Geah. Pada 17 Juni lalu, putra dari kecamatan Muara Wahau ini tampil bersama sejumlah tokoh nasional berbicara terkait hukum adat dan lingkungan.

Ia diundang televisi nasional, CNN Indonesia, terkait sinergi pengelolaan hutan untuk Indonesia. Yang menjadi host pun wartawan senior, yakni Desy Anwar yang terkenal kritis terhadap narasumber yang diundangnya.  Siang geah juga menjelaskan bagaimana pengelolaan hutan di wilayah dengan mengacu kepada hukum adat di desanya.

Ditemui di ruang kerjanya, pria asli Kecamatan Muara Wahau ini menyebut, bagaimana upaya pemanfaatan hutan agar bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat, khusus bagi masyarakat adat Wehea. Menurutnya, hutan merupakan lumbung kehidupan atau dalam bahasa lokal disebut Pea Plai.

“Hutan merupakan sumber makanan, obat-obatan, air dan udara yang tidak bisa dihitung dengan nilai tertentu, ” ujarnya.

Dalam diskusi yang juga menghadirkan penasehat senior dari Kementrian LHK Hariadi Kartodiharjo dan Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartarto itu, Siang Geah menuturkan komitmen masyarakat adat Wehea untuk terus menjaga dan melestarikan hutan dengan luas 38.000 hektare masih terjaga hingga saat ini.

“Bahkan kami ada tim Petuk Mohoi (PM) atau orang yang bertugas untuk berpatroli di sana. Tujuannya  guna memastikan tidak ada aktivitas yang bisa merusak hutan. Salah satunya perambahan kayu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.

Petuk Mohoi sendiri sambung politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini, berdasarkan keputusan hukum adat yang mengikat bagi seluruh masyarakat adat Wehea, memiliki kewajiban untuk terus menjaga kelestarian hutan adat mereka.

“Dan kalau ada yang berani mengganggu pasti akan kena hukum denda adat. Semua [engelolaan hutan sacara adat saya ceritakan saat tampil di televisi tersebut,” bebernya.

Dalam kesempatan itu , dirinya juga ditanya terkait harapan ke depan hutan adat tersebut. Anggota Komisi A DPRD Kutim Bidang Pemerintahan ini akan terus menjaga kelestarian hutan adat Wehea sesuai dengan aturan tata ruang yang diatur oleh pemerintah.  (adv/sm3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini