Satumejanews.id. SANGATTA – Kepala Bidang Keperawatan RSUD Sangatta, Yuliana Kala Lembang, mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung penuh program KB berbasis kontrasepsi modern, sekaligus meningkatkan akses layanan kesehatan ibu dan anak di daerah terpencil.
Dikatakan, inisiatif ini sejalan dengan target pemerintah menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mengendalikan pertumbuhan penduduk. Dukungan dari pemangku kepentingan diharapkan dapat memperkuat infrastruktur kesehatan dan kesadaran masyarakat tentang perencanaan keluarga.
“Ini investasi jangka panjang untuk kualitas hidup keluarga di Kutim,” pungkas Yuliana, ketika mengikuti Rapat Forum Perangkat Daerah untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim), di Kantor DPPKB pada Senin (21/4/2025), dengan fokus pada upaya menekan angka kehamilan tidak direncanakan melalui inisiatif strategis.
Dia menekankan pentingnya penguatan layanan kesehatan ibu dan anak serta program keluarga berencana (KB). Yuliana menyampaikan rekomendasi utama berupa pelatihan intensif bagi tenaga medis, termasuk dokter bedah, urologi, dan perawat, untuk meningkatkan kapasitas penanganan kesehatan reproduksi.
“Di perlukan pelatihan Vasektomi bagi dokter bedah, dokter urologi dan perawat RSUD Kudungga agar dapat melakukan MOP pada calon akseptor KB Pria,”ujarnya usai rapat.
Ia juga mendorong sinergi dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kutim dan Tim Penggerak PKK guna memperluas cakupan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pascapersalinan.
“MKJP seperti implan dan IUD efektif mencegah kehamilan tidak direncanakan. Kolaborasi dengan bidan dan PKK akan memastikan edukasi yang masif kepada masyarakat,” tegas Yuliana. (sm4)
