Satumejanews.id. SANGATTA – Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) Kutim menyambut baik ditetapkanya Kutai Timur (Kutim) menjadi Superhub (penyokong) ekonomi IKN oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama beberapa daerah lain di Kalimantan Timur (Kaltim). Sektor pertambangan yang selama ini menjadi penopang utama pembangunan daerah, justru tidak masuk dalam program yang dimulai pada 2030 mendatang.
Menanggapai hal tersebut, anggota Komis C Bidang Pembangunan DPRD Kutim Jimmi meminta pemerintah daerah, sudah mulai sekarang sudah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung, untuk mengoptimalkan sumber pendapatan lain selain dari pertambangan
“Baik itu pertanian, perikanan, perkebunan termasuk sektor pariwisata, yang kita harapakan akan menjadi modal dasar kita untuk terus meningkatkan devisa ke depan,” ujarnya.
Sektor lain yang tidak boleh dilupakan menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PS) ini adalah, peningkatan kualaitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi aktor utama dan penentu arah pembangunan yang di laksanakan, guna memaksimalkan segala potensi sumber daya alam yang dimiliki daerah berslogan “Untung Tuah Bumi Banua” ini.
“Meskipun sumber daya alamnya sedikit, tapi kalau SDM-nya berkualitas, dengan alih tekhnologi yang terkini akan berdampak terhadap pembangunan,” ujar Jimmi.
Dirinya membandingkan kemajuan pembangunan Kutim dengan daerah lain yang masih cukup timpang. Salah satu faktor pembeda adalah kualitas SDM yang dimiliki, sehingga dirinya berharap, pemerintah bisa mengoptimalkan daya dukung anggaran yang ada, untuk terus melakukan peningkatan kapasitas SDM.
“Kita kalahnya dengan pulau Jawa, cuma jumlah penduduk. Jadi di sana banyak kepala yang ikut memikirkan daerahnya, kita di sini kekurangan,” kata Jimmi. (adv)
