Satumejanews.id. SANGATTA – Sekolah Menengah Atas Negeri 2 (SMADA) Sangatta Utara patut berbangga. Selain meraih 34 medali, saat ikut di Kompetisi Sains Merdeka Indonesia (KSMI) tingkat nasional yang digelar melalui daring, ternyata ada salah seorang pelajar di sekolah tersebut yang mampu menyabet enam medali sekaligus.
Adalah Duta Kommaq , pelajar kelas XI SMADA Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim), Kaltim itu mampu mengalahkan pelajar lain dari seluruh Indonesia yang ikut kompetisi. Remaja berusia 16 tahun itu berasal dari Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.
“Bersyukur dan bangga banget bisa meraih beberapa medali di ajang kompetisi sains tingkat nasional,” ungkapnya, Kamis (7/9/2023).
Ia menyebutkan medali yang ia peroleh dari Mapel Astronomi mendapat medali emas, Mapel Fisika mendapat medali emas, Mapel Kimia mendapat medali emas. Mapel Matematika mendapat medali perak, Mapel Geografi mendapat medali emas dan Mapel Bahasa Indonesia mendapat medali emas.
Usai mampu menorehkan enam medali itu, Duta Kommaq membagikan tips menjadi siswa berprestasi dengan niat mau belajar dengan keras dan mengikuti organisasi yang menunjang potensi.
“Kalau saya ikut ekstrakurikuler OSN (olimpiade sains nasional) mapel Astronomi yang juga sudah mencakup kimia, fisika dan biologi,” ucapnya.
Sebelum duduk di SMAN 2 Sangatta Utara, Duta Kommaq sempat belajar di SDN 005 Bengalon dan SMPK Santo Fransiskus Asisi Sangatta. Ia mengaku, sejak SMP telah jauh dari orang tuanya yang berada di Bengalon dan dirinya tinggal di asrama sekolahnya di Sangatta. Namun, saat masih SD dan SMP ia mengaku belum begitu menyadari akan potensinya terhadap prestasi akademik.
“Baru pas SMA ini saya sadar bahwa saya memiliki potensi berprestasi, bahkan pas kelas 10 guru saya bilang saya suka ngantukan,” ulasnya.
Kemungkinan hal itu disebabkan lantaran ia sering belajar sampai malam. Namun saat ini dirinya telah menemukan formulasi belajar yang seimbang sehingga dapat berprestasi dengan maksimal. Ternyata, Duta Kommaq yang juga anak dari petani di Bengalon itu memiliki hobi membaca komik. Biasanya, ketika libur sekolah dan asramanya, ia kembali pulang ke Kecamatan Bengalon untuk bersua dengan keluarganya.
“Tetapi kalau nggak dijemput yaa main-main sama teman terus olahraga,” terangnya
Berkat pencapaian tersebut ia tak langsung puas diri, melainkan hal itu sebagai pacuan dirinya untuk lebih giat berlatih lagi dan menggali potensi dirinya. Sebab ia ingin meneruskan sekolahnya di perguruan tinggi, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Balikpapan jurusan Teknik Lingkungan Hidup.
“Sebenarnya sama orang tua disuruh ikut kakak di Unmul (Universitas Mulawarman) tetapi saya ingin lebih lagi jadi pengen di ITK,” pungkasnya. (sm4)