
Satumejanews.id. KUTAI KARTANEGARA – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri mengatakan, ulama memiliki peran strategis atau sangat sentral sebagai guardian of values. Yakni, penjaga nilai-nilai keagamaan, etika sosial, dan kearifan lokal yang menjadi fondasi kokoh masyarakat Kukar.
Hal itu diutarakan orang nomor satu di Pemkab Kukar ini, ketika membuka Rapat Kerja (Raker) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kukar tahun 2025, di Hotel Grand Elty Tenggarong, Minggu (31/8/2025).
Aulia sangat berharap peran para alim ulama di tiap tiap kecamatan dan desa untuk menjadi tokoh dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah. “Mari kita sama sama berdoa semoga apa yang terjadi di Jakarta, Makasar, NTB, Surabaya tidak terjadi di Kukar,” ujar Aulia.
Menurutnya, sebagai lembaga fatwa, konsultatif, dan koordinatif dalam kehidupan keagamaan, MUI bukan hanya menjadi mitra pemerintah dalam menghadirkan kebijakan yang berbasis syariah dan nilai-nilai keislaman. MUI juga agent of moral development yang mampu membentuk karakter bangsa, memperkuat ketahanan sosial, dan mendorong terwujudnya tatanan masyarakat yang adil, beradab, dan berkeadaban.
Aulia menghimbau kepada peserta Raker untuk bisa memberikan pesan pesan moral, terutama kepada anak-anak yang mungkin ikut demontrasi agar menjaga emosi. Dalam menyampaikan aspirasi hendaknya bersifat konstruktif, tertib dan tanpa anarkis.
“Pelaksanaan pembangunan di Kukar ini tidak bisa berjalan dengan baik tanpa kolaborasi dan peran serta stakeholder, pemangku kepentingan dan seluruh Masyarakat. Salah satunya para alim ulama,” ujar Aulia Rahman.
Sedangkan Ketua MUI Kukar KH Abdul Hanan mengatakan, Raker ini diikuti pengurus MUI dan Ketua Komisi MUI se-Kukar. Pihaknya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian Pemkab Kukar selama ini. (adv/sm/diskominfo)