
Satumejanews.id. KUTAI KARTANEGARA – Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki sejumlah potensi perekonomian yang cukup baik. Pemerintah kecamatan setempat, terus memberikan motivasi warganya agar mampu meningkatkan perekonomian keluarga.
“Kami memiliki banyak keunggulan. Di antaranya sektor pertanian, perikan maupun perdagangan. Kita terus mendorong masyarakat, agar meningkatkan kreativitas untuk meningkatkan perekonomian keliarga,” kata Camat Loa Kulu Ardiansyah.
Dikatakan, salah satu sektor yang berpotensi untuk dikembangkan dan mampu meningkatkan perekonimain masyarakat di wlayahnya adalahs ektro perikanan selain sektor pertanian. Pihaknya akan terus mendorong kepada masyarakat yang ingin mengembangkan di sektor perikanan ini.
“Salah satunya dikembangkan melalui keramba di Sungai.Apalagi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), melalui dinas teknis juga memiliki kepedulian yang tinggi dengan memberikan bantuan sejumlah sarana dan prasanana,” tambah Ardiansyah.
Menurutnya, bantuan itu diberikan Pemkab Kukar melalui Kelompok perikanan. Pihaknya selaku pemerintah di kecamatan, akan terus memonitor bantuan, agar mampu meningkatkan produktivitas di sektor perikanan tersebut.
“Potensi ini akan terus kita kembangkan. Selain mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, juga memasok kebutukan ikan bagi masyatakat di Loa Kulu dan sekitarnya, bahkan ke luar daerah,” ujar Ardiansyah.
Sebenarnya bukan hanya sektor perikanan dan pertanian. Sektor perdagangan di Loa Kulu juga cukup baik. Salah satunya produksi tempe yang dilakukan masyarakat di wilayannya cukup dikenal masyarakat luas.
Dikatakan, Loa Kulu yang memiliki luas 1.405,7 km persegi ini, mempunyai banyak potensi. Yang saat ini menjadi ciri khas d wlayahnya adalah produksi tempe yan dibungkus dengan dau yang rasanya cukup enak.
“Bukan itu saja. Loa Kulu juga mempunyai potensi padi sawah sekitar 2.752 hekatre, lahan hortikultura sekitar 499 hektare dan padi ladang 129 hektare. Selain itu ada juga lahan jahe sekitar 25 hektare yangs saat ini dikelola masyarakat bekerjasa dengan produ jamu,” kata Ardiansyah. (adv/diskominfo)