Beranda Kominfo Kutai Kartanegara Kecamatan Tenggarong Seberang Menuju Lumbung Pangan

Kecamatan Tenggarong Seberang Menuju Lumbung Pangan

1236
0

Satumejanews.id. KUTAI KARTANEGARA –  Luas lahan pertanian di Kecamatan Tengarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diprediksi berpotensi memperoduksi di sektor pertanian. Sehingga kawasan itu menuju kawasan lumbung pangan di Kaltim.

Guna memastikan potensi itu berjalan dengan baik, tentunya harus memperoleh dukungan pemerintah, sehingga produksi pertanian menjadi lebih baik lagi ke depan. Salah satunya pasokan pupuk bersubsidi yang dikeluhkan petani bisa segera diatasi secara baik.

Camat Tenggarong Seberang Tego Yuwono mengatakan, pihaknya sudah mengkomunikasikan kelangkaan pupuk petani di wilayahnya kepada berbagai pihak. Dengan harapan, bantuan pupuk untuk petani bisa diatasi dengan baik, guna mendukung program lumbung pangan di wiayahnya.

“Kami terus respons laporan petani terkait sulitnya memperoleh pupuk bersubsidi. Selain itu juga masalah alat pertanian dan BBM juga telah dikoordinasikan dengan baik dengan pihak yang berwenang,” kata Tego, belum lama ini.

Dijelakskan, guna mendukung produk pertanian dan lumbung pangan tersebut, para petani di wilayahnya menggunakan perlatan modern. Salah satunya alat pertanian dan BBM yang harus tersedia. Jika kedua hal itu mengalami kekurangan, tentunya petani juga akan mengalami kesulitan di lapangan dalam mendukung program pemerinta, yakni mewujudkan lumbungan pangan di daerah ini.

Terkiat manajemen pembagian pupuk bersubsidi di kalangan para petani yang menjadi kendala, menurut Camat Tego,  sudah bisa diatasi dan terkendali dengan baik. Pihaknya berharap masalah ini ke depannya tercukupi dengan baik.

“Kami sekarang fokus mengajak kalangan generasi muda, agar mau terjun di dunia pertanian. Sebab, kebanyakan petan yang sudah lanjut usia mulai berkurang. Sehingga diperlukan regenrasi, agar sektor pertanian terus berkembang dengan baik,” kata Tego.

Pihaknya berusaha menggandeng pemuda untuk bisa terjun di sektor pertanian. Setiap kali ada pembinaan, generasi penerus selalu diikutsertakan. Sebab, saat ini untuk bertani tidak harus kotor, lantaran sudah memanfaatkan teknologi pertanian yang modern. (adv/diskominfo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini