Catatan : Wardi
TAMAN Kota Samarendah yang biasanya dimanfaatkan Masyarakat untuk olahraga ringan seperti lari, Jumat (25/7/2025) pagi tidak seperti biasanya. Sejak pagi-pagi sekitar pukul 06.00 Wita, warga dari berbaga penjuru kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) mulai berdatangan di Lokasi tersebut.
Jumat ‘Berkah’ ini, sedang digelar Kirab Budaya East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025. Tak hanya peserta dari Samarinda saja yang tampil. Dari luar negeri, seperti India, Korea Selatan, Polandia, Romania, dan Rusia juga menampilkan budaya mereka.
Kirab budaya kali ini, menampilkan parade peserta dari berbagai komunitas lokal juga. Di antaranya, komunitas budaya daerah seperti Reog dari IKAPAKARTI Samarinda, komunitas Barongsai, Keroan Kutai Bersatu, Apau Punyaat Samarinda, serta paguyuban-paguyuban dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Sulawesi Barat (Sulbar).
Tak hanya itu. Penampilan marching band pelajar SMPN 35 Samarinda juga tidak kalah menariknya. Bahkan ketika sejumlah alat itu dibunyikan, mampu memecah keheningan pagi, sehingga memperoleh perhatian pengunjung yang hadir.
Tak heran, deretan peserta Kirab Budaya East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 tampil memukau di hadapan masyarakat. Sebanyak 21 kelompok budaya dari dalam dan luar negeri menampilkan ragam busana, musik, serta tarian khas masing-masing.

Kirab budaya berlangsung selama dua jam, diiringi pengalihan arus lalu lintas oleh aparat kepolisian. Warga Samarinda menunjukkan antusiasme luar biasa, menyambut festival budaya internasional terbesar yang pernah digelar di Ibu Kota Kaltim.
Kirab budaya ini juga menjadi hiburan bagi masyarakat Kota Samarinda dan sekitarnya. Antusiasme warga untuk menyaksikannya tidak sedikit. Ribuan pasang mata sangat antusias sekali.
Salah satu contonya Sumarni (43), warga Kelurahan kelurahan Samarinda Ulu. Ia bersama keluarganya datang sejak pagi-pagi, untuk melihat kirab budaya ini. Wanita berhijab ini kagum dengan keindahan kostum-kostum tradisional yang ditampilkan.
“Saya datang sejak subuh bersama keluarga dan anak-anak. Ini sangat rame sekali, sehingga kota Samarinda menjadi luar biasa didatangi peserta luar negeri dan sejumlah penjuru nusnatara. Kostum yang dikenakan juga menarik dan bikin kagum. Ini bukan hanya hiburan, tapi juga edukasi budaya buat anak-anak,” katanya.
Kirab budaya ini, menjadi titik tolak untuk destinasi wisata di Provinsi Kaltim dan khususnya kota Samarinda. Melalui festival ini, diharapkan banyak wisatawan mancanegara maupun nusantara bisa hadir untuk menyaksikan aneka ragam budaya nusantara yang ada di Kaltim ini.
Kirab budaya ini menjadi pembuka dari serangkaian acara EBIFF 2025 yang akan berlangsung selama lima hari ke depan.
Bukan itu saja. Kirab budaya ini juga memiliki multiplayer effect yang besar. Setidaknya perputara uang di kota Samarinda menjadi lebih meningkat dibanding hari-hari biasanya. Bahkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut berdampak, lantaran barang dagangannya ikut laku.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, mengapresiasi kehadiran seluruh peserta yang telah ikut serta dalam kirab budaya EBIFF 2025. Kegiatan ini sebagai momentum penting dalam memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika di tengah keberagaman.
“Kita baru saja menyaksikan kirab budaya dalam rangka EBIFF yang dihadiri lima negara. EBIFF ini merupakan moment yang sangat penting bagi kebudayaan daerah ini. Kita tahu, budaya Indonesia sangat beragam dan menarik,” ujar Seno Aji ketika memberikan sambutan.
Presiden Conseil International des Organisations de Festivals de Folklore et d’Arts Traditionnels (CIOFF) Indonesia, Said Rachmat, mengungkapkan pentingnya menyambut para tamu mancanegara dengan keramahan. Ia menekankan, wajah Indonesia dimulai dari senyuman masyarakatnya.
“Untuk yang pertama, kita harus membuat tamu-tamu kita senang. Mereka datang jauh-jauh dari luar negeri berpuluh-puluh jam untuk bisa hadir di sini. Sudah sewajarnya kita perlakuan mereka dengan baik, memberikan senyum agar mereka nanti bisa membawa berita yang sangat baik tentang Indonesia, khususnya di Samarinda dan Kaltim,” kata Said dalam sambutannya. (*)