Satumejanews.id. BARABAI – Astaga! Musibah kebakaran kembali di Hulu Sungai Tengah (HST). Kali ini, amukan api menghanguskan dua rumah warga di Jalan Pagat Sarigading, Desa Banua Binjai, Kec. Barabai, HST, Kamis (20/2/2025).
Sehari sebelumnya, Rabu (19/3/2025), amukan api juga membakar tiga rumah warga di bilangan Sarintan, Desa Sungai Jaranih, Kec. Labuan Amas Selatan (LAS), HST. Itu artinya, dalam dua hari terjadi dua kali kebakaran.
Kepala Pelaksana BPBD HST, Akhmad Apandi melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik (Darlog), Fitriadi menyebut, tidak ada korban jiwa dalam dua musibah tersebut. Sedang penyebab kebakarannya dalam penyelidikan pihak berwajib.
“Terkait dua musibah ini, BPBD HST mengimbau kepada semua warga untuk lebih waspada lagi terhadap barang yang mudah terbakar. Terutama peralatan memasak yang berhubungan dengan aliran listrik di rumah masing masing,” ucap Fitriadi ke media ini.

Kebakaran di Desa Sungai Jaranih, LAS, hari Rabu siang pukul 13.15 WITA, membakar habis tiga rumah warga dari bangunan kayu. Masing masing rumah milik Samsul Bahri, Isnawati dan Dahlia.
Sementara kebakaran di Jalan Pagat Sarigading, Desa Banua Binjai, RT. 08, RW. 04, Kec. Barabai, pada hari Kamis (20/3/2025) sekitar jam 14.42 WITA, menghanguskan dua bangunan rumah dari kayu milik Muhammad Sabri dan Khairil Anwar.
“Bangunan rumah Muhammad Sabri (2 KK, 5 jiwa) terbakar 100 persen dan dokumennya. Sedang rumah Khairil (1 KK, 1 jiwa) bangunannya habis 100 persen dan dokumennya tidak terbakar,” jelas Fitriadi.
Kobaran api yang membakar perabotan rumah itu sempat menggegerkan warga. Namun, sejumlah mobil pemadam bersama petugasnya seperti BPK/PMK HST (Balakar 654 Murakata), TNI/Polri, dan para relawan cepat datang ke lokasi, termasuk TRC BPBD HST yang juga menurunkan 7 personel.
Personel TRC BPBD seperti M Munir, M. Nurdin, M. Riski Rahman, Fahrinor, Djudriyullah, M. Doni Rifaldi, dan Fahrurraji langsung berjibaku. Bahu membahu bersama Tagana HST, TNI, Polri, relawan dan masyarakat memblokir lokasi kejadian, hingga berhasil memadamkan kobaran api.
“Api sudah padam total 100 persen, dan lokasi kejadian sudah diberi garis atau Police Line untuk penyelidikan lebih jauh oleh yang berwajib,” jelas Fitriadi menutup pembicaraan. (sm10)