Beranda Jawa Timur Semeru Erupsi, Terjadi 8 Kali Gempa Letusan dan 1 Kali Gempa Awan...

Semeru Erupsi, Terjadi 8 Kali Gempa Letusan dan 1 Kali Gempa Awan Panas

3315
0

Satumejanews.id. LUMAJANG – Erupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022), mengagetkan banyak pihak. Sebab, setelah setahun tidak ada aktivitas, gunung berapi itu kembali menyemburkan awan panas.

Menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Berapi Semeru terlihat dari luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan indikator yang lain pada hari ini, Minggu (4/12).

Sebagaimana yang dilaporkan sebelumnya, sumber awan panas Gunung Berapi Semeru berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).  Awan panas guguran Gunung Berapi Semeru tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 km dari puncak ke arah Besuk Kobokan. Berdasarkan catatan aktivitas kegempaan pada tanggal 4 Desember 2022 pukul 00.00 – 06.00 WIB terekam 8 kali Gempa Letusan, 1 Gempa Awan Panas Guguran di Gunung Berapi Semeru yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB. 

Hal ini menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunung Berapi Semeru masih sangat tinggi. Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Berapi Semeru.

Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Berapi Semeru dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari Level III menjadi Level IV, terhitung per pukul 12.00 WIB hari ini. Sehubungan dengan adanya peningkatan status tersebut, maka PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat sekitar Gunung Berapi Semeru diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak. Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Di samping itu, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Adapun masyarakat juga diimbau untuk tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan mengenai aktivitas Gunung Api Semeru, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.

Luncuran APG Sejauh 19 Kilometer Sementara itu, dari hasil pemantauan di lapangan oleh tim PVMBG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, luncuran APG dari Gunung Berapi Semeru sudah mencapai 19 kilometer bahkan telah melewati Jembatan Gladak Perak. “Sudah sampai Gladak Perak,” jelas Joko Sambang, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang. Abu vulkanik Gunung Berapi Semeru juga dilaporkan membumbung tinggi berwarna abu dan hitam pekat. Jarak pandang sangat terbatas karena abu sudah mulai turun ditambah turun hujan di sekitar lokasi. “Situasi saat ini di Kajar Kuning hujan deras dan abu pekat,” kata Joko.

Dijelaskan, BPBD Kabupaten Lumajang merinci ada sebanyak 93 warga dievakuasi ke pengungsian yang berlokasi di Balai Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan terus berkoordinasi dengan Badan Geologi, PVMBG, BPBD Kabupaten Lumajang, TNI, Polri dan instansi terkait dalam pengembangan data dan informasi terkait erupsi Gunungapi Semeru. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali mengeluarkan update perkembangan kondisi terkini di gunung berapi Semeru. Sebelumnya PVMBG mengeluarkan peringatan agar masyarakat menjauhi gunung berapi Semeru lantaran gunung berapi semeru mulai menyemburkan awan panas dan lava pijar.

Berdasarkan siaran Pers BNPB nomor 872/Pers PusdatinKK/BNPB/Dos.02.01/XII/2022 tentang Informasi Awan Panas Guguran (APG) dari PPGA Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur, Update : Minggu, (4/12/2022)  Pkl. 15.00 WIB

Aktivitas kegempaan Minggu ( 4/12/2022) pukul 00.00 – 06.00 WIB terekam 8 kali Gempa Letusan, 1 Gempa Awan Panas Guguran yang masih berlangsung hingga pukul 06.00 WIB. Hal ini menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunungapi Semeru masih sangat tinggi. Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunungapi Semeru.

Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah tenggara, selatan, dan barat daya. Suhu udara 21-22 °C.

Secara Visual, Gunung  Semeru tertutup oleh kabut dan teramati luncuran APG sudah mencapai 19 kilometer bahkan telah melewati Jembatan Gladak Perak. APG A maksimal  35 mm  jarak luncur kl 7 km  masih berlangsung

Tingkat aktivitas  Gunung Semeru  mengalami peningkatan aktivitas, dan dinilai tingkat aktivitas G. Semeru dinaikkan dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS), terhitung mulai tanggal 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB

Dalam rilisnya BNPB menyebutkan kawasan terdampak erupsi meliputi Kecamatan Pronojowo, di Desa Sumberurip dan  Desa Capiturang. Di Kecamatan  Rowokangkung terjadi di desa Sumbersari , kecamatan  Candipuro pada desa  Sumberwuluh dan  Penanggal serta Kecamatan Pasirian di desa  Pasirian. Korban jiwa sampai saat ini beluam diketemukan .

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari Phd. menyebutkan Puskesmas Pasirian dan Puskemas Tempeh disiapkan menjadi tempat perawatan sementara rujukan dari Puskesmas Penanggal dan Puskesmas Candipuro.

Guna mengevakuasi pengungsi dan perlindungan penduduk, ada 11 titik yang menampung  1.979 Jiwa pengungsi yang tersebar di   SDN 4 Supiturang (266 jiwa),   Balai Desa Oro-Oro Ombo (217 jiwa), SMPN 2 Pronojiwo, SDN 2 Sumberurip (119 jiwa), Balai Desa Sumberurip (228 jiwa),Balai Desa Penanggal (131 jiwa), Pos Gunung Sawur, Ds. Sumberwuluh, Kec. Candipuro (52 jiwa),  Balai Desa Pasirian (216 jiwa),   Lapangan Candipuro (150 jiwa) dan Kantor Kecamatan Candipuro (600 jiwa).

BPBD Kab. Lumajang bersama intansi terkait masih melakukan evakuasi di Kec. Pronojowo, Kec. Rowokangkung,  Kec. Candipuro dan Kec. Pasirian terhadap warga yang terdampak erupsi gunung Semeru.

Upaya Penanganan pengungsi BPBD Prov. Jatim mempersiapkan bantuan berupa masker kain 10.000 lembar, masker medis 10.000 lembar, dan masker anak sebanyak 4.000 lembar untuk didistribusikan. (sm11)

Artikulli paraprakKetum PB Gabsi Tutup Kerjunas, Raewaya Sulut Gondol Piala Gubernur Jateng
Artikulli tjetërKlub Bridge Pertamina Juara  Indonesia Open

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini