
Satumejanews.id. SANGATTA – Politik tidak hanya menjadi miliki orang dewasa. Kalangan anak muda juga berhak untuk ikut serta dalam setiap proses pesta demokarsi lima tahunan tersebut. Ungkapan itu menggambarkan dinamika politik di Indonesia saat ini.
Dimana menurut catatan yang dikeluarkan KPU, 204,8 juta daftar pemilih tetap untuk Pemilu 2024 terdapat 114 juta pemilih yang saat ini masih berusia di bawah 40 tahun atau setengah dari jumlah keseluruhan daftar pemilih. Sehingga menjadi salah satu kelompok masyarakat yang sangat diperhitungkan dalam Pemilu yang akan berlangsung 27 November mendatang.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kutim, Pandi Widiarto meminta agar generasi muda untuk aktif dan tidak mudah terpancing untuk ikut dalam politik praktis. Yang hanya memberikan dampak sesaat serta sarat akan kepentingan pribadi ataupun golongan tertentu saja.
“Jangan sampai mereka (anak muda) tergiring dalam politik praktis. Jangan ada duitnya dulu baru mendekat. Hal ini juga harus jadi perhatian kita untuk sama-sama mencerdaskan mereka. Supaya anak muda ini peduli dan apa yang menjadi program yang diusung oleh para calon kepala daerah bisa dipahami dengan baik,” ujarnya.
Politisi parta berlambang Mercy ini juga menekankan, agar setiap calon kepala daerah yang mengikuti kontestasi Pemilu serentak kali ini, lebih kreatif memanfaatkan teknologi informasi untuk mengajak dan merangkul anak muda untuk terlibat dalam setiap proses politik yang tengah berlangsung.
“Karena tidak bisa dipungkiri masih ada anak muda yang baru selesai kuliah dan masih banyak menganggur. Dan ini jadi masalah juga. Jangan sampai ada yang memanfaatkan untuk kepentingan sesaat. Mereka harus dirangkul dan terlibat, agar ke depan ekosistem politik kita semakin baik,” pungkasnya. (adv/sm3)