
Satumejanews.id. SANGATTA – Sejak Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berdiri tahun 1999 lalu, sudah memiliki visi pembangunan yang cukup besar, yakni menuju kemandirian daerah dengan mengoptimlakan seluruh potensi yang ada, terutama pertanian dalam arti luas. Tentunya di luar sumber daya alam (SDA) yang tidak bisa di perbaharui, seperti batubara, karena suatu saat akan habis.
”Karena sejak awal Kabupaten ini berdiri, itu (kemandirian) terus yang digaungkan dan ingin kita capai. Apalagi ditambah dengan adanya visi nasional yakni Indonesia emas, program daerah harus selaras apa yang menajdi keinginan pemerintah pusat yang dicantumkan dalam Rencana Jangak Panjang Daerah (RPJPD),” ucap Faizal Rachman.
Untuk mencapai visi tersebut, Faizal Rachman menyebut, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) harus sudah bersiap sedari sekarang. Salah satunya dengan mencanangkan program pembangunan yang mengarah menuju kemandirian.
“Kemandirian itu kan perlu ditopang oleh pembiayaan pemerintah. Apalagi saat ini, dengan anggaran cukup besar yang dimiliki oleh daerah, menurut saya, ini menjadi momentum yang tepat bagi kita untuk menuju kemandirian tersebut,” ungkap Faizal.
Selain memberikan porsi anggaran yang cukup, diharapakan Pekab Kutim mampu mengoptimlkan SDA yang cukup melimpah, yang saat ini dimiliki oleh Kabupaten yang mempunyai wilayah sekitar 35 kilo meter persegi tersebut. Mulai dari sektor pertanian, perikanan, kelautan, perkebunan termasuk sumber daya manusia.
“Yang tidak boleh dilupakan adalah, pemerintah juga harus terus berinovasi. Bagaimana kekayaan sumber daya alam yang dimiliki itu betu-betul bisa dimanfaatkan untuk kemandirian daerah ke depannya,” ujar Faizal. (adv/sm3)