Beranda Nasional Eksotika Kaltim Meriahkan Vredeburg Jogya

Eksotika Kaltim Meriahkan Vredeburg Jogya

1075
0

Satumejanews.id. JOGJAKARTA – Acara “Eksotika Kalimantan Timur” yang diselenggarakan Tirtonegoro Foundation sukses meramaikan Benteng Vredeburg Jogjakarta pada 18 November 2023. Inisiasi program yang bertujuan memperkenalkan keindahan Kalimantan Timur (Kaltim) ini menghadirkan berbagai pertunjukan dan diskusi literasi yang menghibur dan mendidik.

Acara dimulai pukul 16.30 WIB dengan nuansa yang kental akan kebudayaan Kalimantan Timur. Permainan alat music tradisional Gambus (keroncong Tingkilan) dibuka dengan apik oleh M Caesar, Azazi, dan Wawan. Sambutan hangat dari music alat music tradisional Sapeq M Caesar diselingi dengan Tari Celeng Sringgi oleh Nurul Setiawan dan Tari Pedalaman oleh Irma Erpiana yang membawakan pertunjukan Gawi Gata Bawe Taka, menceritakan kekuatan perempuan suku pedalaman dalam mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Puncak kegembiraan tercapai dengan adanya Talkshow Eksotika Kaltim, dengan menghadirkan narasumber, antara lain Syafruddin Pernyata (Seniman dan Budayawan Kaltim/Pembina Tirtonegoro Foundation). Menurutnya, Indonesia itu kaya, semacam sepotong surga yang diturunkan Tuhan kebumi. “Salah satunya Kaltim yang menjadi kaya dengan aneka ragam budaya, seni, bahasa, dan suku,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim ini.

Kemudian ada Dr Rahmad Azazi Rhomantoro (CEO Tirtonegoro Foundation). Selama ini, Tirto bergerak mengawal seni budaya di Kaltim, juga ragam kegiatan literasi. Banyak anak-anak muda yang terlibat di dalamnya, termasuk menggagas berbagai macam kegiatan literasi. Seperti mengajar di kawasan marjinal dan secara konsisten tirtonegoro foundation terus melakukan progresifitas di bidang seni pertunjukan seperti tari, teater, dan musik.

Henny (Sekretaris Forum TBM Indonesia) mengatakan, ada teman-teman TBM yang tampil di Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) di Jakarta.

Indra Suryanto (Ketua Fourum TBM DIY) mengatakan, pihaknya senang dapat berkolaborasi bersama teman-teman Kaltim. “Kami juga punya program khusus dalam peningkatan literasi di Jogja. Seperti yang kita tau, Jogja merupakan tempat lahirnya para cendikiawan yang literer,” ujarnya.

Sedangkan Saiful Bahri (Komunitas Kutub) mengatakan, sejauh ini, dia percaya bahwa anak muda masih memiliki kepedulian sama literasi. “Bahkan mereka cukup kreatif menampilkan ragam kegiatan di media social mereka,” katanya.

M Arif Pras dari Lampung yang menjadi moderator talkshow mengatakan, “Kita tidak boleh menyeragamkan perbedaan. Yang beda jangan dipaksa sama. Artinya, kegiatan di TBM yang cukup beragam ini bias menjadi kekayaan sendiri bagi kita”.

Talkshow ini memberikan wawasan mendalam tentang perjalanan seni budaya dan literasi dari berbagai komunitas, menyoroti keragaman budaya Indonesia yang memukau.

Acara semakin meriah dengan pertunjukan monolog oleh Dimas Ramadhany dan pertunjukan puisi yang memukau dari Komunitas Kutub Yogyakarta dan Rahmad Azazi dari Kalimantan Timur. Dilanjutkan dengan Tari Dayak oleh Widya dengan Tari Alem Idang Bolan yang berarti Cahaya Malam menggugah emosi penonton. Puncaknya, lagu “Heart of Borneo” dinyanyikan dengan penuh semangat, disambut antusias lebih dari 500 penonton.

Eksotika Kalimantan Timur juga juga digelar keesokan hari di Obelix Sea View dengan antusiasme yang lebih meriah. Tirtonegoro Foundation, melalui acara ini, membuktikan komitmennya dalam mengawal seni budaya dan literasi untuk generasi masa depan yang lebih cerdas dan terinspirasi. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini