Beranda Sosial & Kesehatan Ambulance Terjebak Macet, Bripka Syahrudi Spontan Turun ke Jalan

Ambulance Terjebak Macet, Bripka Syahrudi Spontan Turun ke Jalan

391
0

Satumejanews.id. SAMARINDA –  Kepadatan arus lalu lintas terjadi di Jalan Juanda, Samarinda Ulu hampir setiap pagi, siang dan sore. Penumpukan kendaraan makin menjadi saat traffic light menunjukkan berwarna merah. Secara otomatis seluruh kendaraan menuju simpang empat Air Putih berhenti, kadang yang ke belok kiri ke arah jalan Antasari seharusnya langsung bisa berhenti. Demikian juga dengan kondisi Rabu (8/2) pagi itu.

Bertepatan dengan itu. Sebuah mobil ambulans membawa pasien buru-buru hendak membawa pasien tersebut untuk berobat sekitar pukul 07.40 Wita. Sayang, tak satupun kendaraan yang ada di depan memberi jalan.

Meski raungan sirine ditambah klakson mobil sudah dibunyikan berulang kali. Tak satupun kendaraan yang berjajar rapat di depan mau membuka jalan. Kondisi ini membuat sopir ambulance was-was akan kondisi pasien.

“Saya bawa pasien Laka lantas patah kaki kanan dan bahu kanan dari Jalan Bukit Alaya. Hendak saya antar ke rumah sakit karena pasien kesakitan,” kata Ridho, sopir ambulance.

Beruntung, disaat genting dan ketidakpedulian pengendara yang ada di jalan tersebut. Seorang petugas kepolisian datang. Petugas polisi yang belakangan diketahui bernama Bripka Syahrudi dengan spontan berlari ke tengah jalan membuka jalan.

Syahrudi berteriak sembari tangannya memberi isyarat agar mobil menepi ke kiri mau pun kanan jalan, agar ambulance bisa segera melintas.

“Saya juga kaget pak polisi itu langsung datang dan berlari di tengah jalan. Kejadian itu saya rekam dengan ponsel saya. Setelah jalan terbuka baru kami melintas dan sampai ke rumah sakit dengan aman,” tukas Ridho.

Belasan ambulance relawan kemudian mendatangi Mapolsekta Samarinda Ulu untuk mendatangi Bripka Syahrudi. Para relawan ini mengucapkan terima kasih atas aksi spontanitas yang dilakukannya untuk memperlancar perjalanan ambulance.

“Saya kebetulan ada di pos untuk berjaga. Mendengar suara sirine dan klakson yang terjebak kemacetan. Secara spontan turun untuk membuka jalan,” ucap Bripka Syahrudi.

Sementara ketua Info Taruna Samarinda, Joko Iswanto mengatakan, mobilitas ambulance di Samarinda cukup tinggi. Dalam sehari. Satu ambulance relawan bisa melayani pasien 2 hingga 3 kali.

Pertumbuhan kendaraan ditambah jam sibuk, membuat beberapa jalur yang menjadi perlintasan ambulance membawa pasien kadang terjebak kemacetan di jalan.

“Kesadaran warga untuk memberi jalan kepada ambulance yang membawa pasien sangat penting. Karena, setiap menit sangat berharga bagi ambulance untuk menyelamatkan pasien,” kata Jokis sapaan akrabnya.

Apa yang dilakukan Bripka Syahrudi bisa menjadi contoh bagaimana perbuatan kecil bisa bermanfaat besar bagi yang membutuhkan, lanjut Jokis sambil berharap sinergitas ambulance dan kepolisian terus terjaga demi kelancaran tugas kemanusiaan relawan.

“Dari lubuk hati paling dalam, kami ucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian,” tutup Jokis.(sm8)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini