Satumejanews.id. SAMARINDA – Guna meningkatkan keterampilan dalam pemasangan alat kontrasepsi kepada akseptor Keluarga Berencana (KB), sebanyak 15 bidan Desa se-Kutim diberikan pelatihan teknis Contraceptive Technology Update (CTU) IUD dan Implan.
Kegiatan tersebut digagas BKKBN Provinsi kaltim bersama Pusat Pelatihan Klinik Sekunder (P2KS) Kaltim itu, digelar di ruang belajar pelatihan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim, jalan MT Haryono, Kelurahan Air Putih dan Praktek Pelayanan Kontrasepsi bagi Akseptor di klinik Aminah Amin, Samarinda pada 19 hingga 24 Agustus 2024 mendatang.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur DR. Sunarto, SKM, M.Adm.KP, menekankan pentingnya dalam meningkatkan kualitas layanan program KB.
“Tenaga kesehatan, khususnya bidan dan dokter, memegang peranan penting dalam mengelola program dan memberikan pelayanan KB. Program pelatihan CTU IUD dan Implan ini merupakan salah satu strategi untuk memperbaiki kualitas pelayanan KB di fasilitas kesehatan,” ujarnya.
Ia berharap berharap setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat melakukan pelayanan kontrasepsi, terutama pemasangan IUD dan Implan, sesuai standar. Selain itu, peserta diharapkan mampu melakukan konseling keluarga berencana, memberikan pelayanan kontrasepsi, mencegah dan mengendalikan infeksi, serta melakukan pencatatan dan pelaporan KB.
“Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan ini KB Pasca Salin lebih meningkat lagi dan menjadi salah satu upaya pencegahan stunting,”ujar Kaper BKKBN
Acara pelatihan dibuka oleh Ketua P2KS Kaltim Dr Prima Deri Pella T, SpOG (K) Obso, tampak pula hadir tim kerja Pelatihan BKKBN, tim Fasilitator P2KS dan Plt Sekretaris DPPKB Kutim Hj Mustika, SE, MAP beserta tim DPPKB.
Sementara itu, Plt Sekretaris DPPKB Kutim Hj Mustika, SE, MAP menyampaikan pelatihan ini akan berlangsung selama lima hari. Kegiatan diawali dengan teori dan praktek kelas menggunakan phantom, diikuti dengan praktek langsung dengan akseptor.
“Sebanyak 15 bidan desa yang berasal dari Pusban, Polindes, Polibun yang ada di kabupaten Kutim mengikuti pelatihan,”kata Mustika yang juga menjabat Kabid Keluarga Berencana.
Mustika menambahkan bidan yang telah menyelesaikan pelatihan akan menerima sertifikat kompetensi setelah menyelesaikan seluruh rangkaian proses belajar di kelas dan praktek lapangan. (sm4)