Satumejanews.id. SANGATTA- Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menyebut, saat ini pemerintah daerah memberikan dorongan yang cukup besar untuk memajukan dunia pendidikan. Hal itu terlihat dari komiten dan tekad kuat untuk melaksanakan wajib belajar sejak tahun 2012 lalu dan didukung dengan porsi anggaran yang memadai guna kemajuan pendidikan di Kutim.
“Dengan konsep wajib belajar 12 tahun, salah satu kebijakan yang harus diambil yakni setiap kecamatan harus memiliki sekolah jenjang SMA. Namun di sisi lain pengembangan pembelajaran tidak hanya fokus ke tingkat atas (SMA) namun saat ini kita juga memberikan kontribusi kepada anak-anak kita di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),” ucap Bupati Ardiansyah Sulaiman sesaat sebelum membuka Sosialisasi Kurikulum PAUD Berbasis Kearifan Lokal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim yang berlangsung di Ruang Pelangi Royal Victoria Hotel , Sangatta Utara, Minggu (11/08/2024) malam.
Dalam upaya mendorong peningakatn kualitas pendidikan di Kabupaten Kutim, Bupati yang hadir bersama istri sekaligus Bunda PAUD KAbupaten Siti Robiah menyebut Pemerintah Daerah juga melakukan berbagai inovasi dalam bentuk kebijakan yang di berikan kepada anak-anak yang akan menjadi generasi penerus pembangunan daerah kedepan.
‘Karena mereka harus diberikan kesempatan di masa usia emas ini untuk mendaptakan layanan pendidikan terbaik. Diantaranya harus berinteraksi dengan kondisi kekinian saat ini. Dan itulah yang kita siapkan hari ini untuk memberikan bekal kepada para guru mengenai muatan lokal,” bebernta di hadapan Plt Kepala PAUD dan PNF Disdikbud Kutim Heru Purwanto serta undangan lainya.
Mengingat pentingnya kegiatan yang juga menghadirkan narasumber dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekhnologi (Kemendikbudristek) yakni Rizky Maisurah ini, diharapkan seluruh peserta yang berjumlah 140 orang ini mampu memanfaatkan kesempatan langka ini untuk menggali sebanyak mungkin ilmu, agar bisa diimplementasikan di lingkungan sekolah masing-masing.
“Tidak hanya mendapatkan ilmu dari narasumber. Namun bagaimana selama kegiatan berlangsung akan ada interaksi, diskusi dan berbagi pengalaman sesama guru, karena saya meyakini dengan kondisi geografis kita, permasalahan yang dihadapi pasti akan berbeda. Jadi saya imbau manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin,” pungaksnya.
Hal senada juga disampaikan Bunda PAUD Kabupaten Siti Robiah yang meminta agar seluruh tenaga pendidik dan kependidikan mampu, menterjemahkan maksud dan tujuan adanya berbagai kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang selama ini sudah diberikan Disdikbud Kutim.
“Dengan adanya Bimtek seperti sekarang ini, harapanya berdampak terhadap peningkatan kualitas di sekolahnya masing-masing. Karena apa yang sudah didapatkan bisa diterapkan baik dalam mendidik dan mengembangkan anak-anak kita,” ucap Siti Robiah.
Sebelumya Plt Kepala Bidang PAUD dan PNF Heru Purwanto mengatakan, kegiatan yang diikuti sebanyak 140 peserta yang merupakan tim pengembang kurikulum Kabupaten, Kecamatan, Kepala Sekolah PAUD Negeri serta mitra pendidikan se Kabupaten Kutim ini berlangsung selama empat hari mulai tanggal 11 hingga 14 Agustus 2024.
“Sosialisasi ini nantinya juga ditindak lanjuti dengan pendampingan untuk penyusunan modul ajar kurikulum berbasis kearifan lokal,” ujarnya. (sm3)