Beranda Kutai Timur Cegah Stunting, Bupati Minta Dinkes Gencar Sosialisasi Pra Nikah

Cegah Stunting, Bupati Minta Dinkes Gencar Sosialisasi Pra Nikah

1060
0

Satumejanews.id. SANGATTA –  Bupati Ardiansyah Sulaiman mengatakan, pentingnya mempersiapkan segala sesuatu bagi calon pengantin yang akan mengandung dan menjadi ibu. Dengan cara mengkonsumsi makanan sehat, bergizi dan seimbang yang menjadi bagian dari  pencegahan terhadap 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi bayi yang resiko terkena stunting.

“Saya perintahkan kepada Dinas Kesehatan untuk lebih gencar mengkampayekan dan sosialisai pra nikah kepada masyarakat. Terutama bagi calon pengantin (Catin) yang juga melibatkan, DPPKB, termasuk Kementrian Agama, untuk memberikan bimbingan kepada mereka,” ujarnya pada acara pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting tahun 2024, yang digelar secara serentak di wilayah Kabupaten Kutim termasuk di Kecamatan, Rabu (13/6/2024).

Kegiatan yang berlangsung secara daring dan luring tersebut, merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) yang dibuka secara resmi oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, di Ruang Akasia, Gedung Serba Guna (GSG), Kawasan Pemerintahan Bukit Pelangi Sangatta.

Orang nomor satu di Pemkab Kutim ini juga meminta, agar dalam proses bimbingan pra nikah juga turut melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yang memiliki konsentrasi tugas yang memiliki korelasi terhadap upaya pencegahan stunting, yang dilakukan oleh pemerintah bagi Catin. Di antaranya Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) serta Dinas Perikanan.

“Kenapa, mereka memiliki kemampuan yang bisa ditularkan terkait pentingnya mengkonsumsi makanan yang sehat dan memiliki gizi yang diperlukan oleh ibu hamil dan bayi,” ungkap Bupati Ardiansyah di hadapan Kepala DPPKB Junaidi, Kepala Dinkes dr Bahrani, Ketua TP PKK Kabupaten, Ny Siti Robiah  serta undangan lainya.

Hal itu  sambung Bupati Ardiansyah menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah, untuk terus menekan angka stunting.

Namun di sisi lain, dirinya juga masih mempertanyakan terkait data, yang menyangkut angka prevelensi stunting yang kadang berubah-ubah. Hal ini berimbas kepada kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah, kadang sudah tidak sesuai dengan konsisi di lapangan, karena adanya perbedaan data terkait stunting.

“Kata kuncinya adalah, persoalan stunting merupakan persoalan yang harus kita upayakan bersama agar bisa kita selesaikan. Sehingga anak-anak kita bisa  tumbuh kembang dengan baik,” pungaksnya. (sm4)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini