Satumejanews.id. KUTAI KARTANEGARA – Bupati Kutai Kartanegara (KUkar) Edi Damansyah mengaku bersyukur, karena Program Satu Desa Satu Tahfidz sudah berjalan lima tahun terkahir. Diaharapkan program ini terus berkelanjutan, lantaran merupakan bagian dari Program Gerakan Etam Mengaji (GEMA) yang sejak tahun 2016.
Untuk itu, orang nomor satu di Pemkab Kukar ini berharap, program GEMA terus digalakkan di tengah-tengah masyarakat, termasuk di Perangkat Daerah dan berbagai Lembaga lainnya.
“Salah satu hasil dari Program GEMA ini, Kukar telah beberapa kali mempertahankan juara umum MTQ Kaltim, serta meraih prestasi di MTQ Nasional. GEMA sebagai cara untuk mendekatkan dan mengakrabkan masyarakat Muslim Kukar dengan bacaan, hafalan, dan pemahaman AI-Quran,” ujarnya.
Pihaknya meminta agar membaca dan menulis Al-Quran, maupun mempelajari isi kandungan Al-Quran terus digalakkan di Tengah-tengah masyarakat. Bukan itu saja, tapi juga mengamalkan kanduangan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum diwisuda dan dilepas, para santri disamping telah dibekali dengan hafalan juga telah dibekali dengan metode Pengajaran Al-Quran yaitu metode Tilawati, yang berarti mereka semua telah memiliki sertifikasi memenuhi syarat sebagai guru mengaji. Bupati mewakili masyarakat Muslim Kukar mengapresiasi kepada Ketua Yayasan Al-Anshar Arwana beserta seluruh jajarannya, Ustadz H Harun Nurasyid sebagai Kepala Sekolah dan penanggungjawab program beserta seluruh jajarannya, Takmir Masjid Al-Anshar beserta seluruh jajarannya, dan seluruh masyarakat khususnya di lingkungan Komplek Arwana yang telah dengan konsisten dan istiqomah melaksanakan Program Satu Desa Satu Hafidz Al-Quran, yang sudah berjalan selama lima tahun yang dimulai pada tahun 2020. (adv/sm/diskominfo)
