Beranda Kalimantan Timur Menteri LHK RI : GAPKI Hendaknya Mendorong dan Jadi Contoh Pengendalian Karhutla...

Menteri LHK RI : GAPKI Hendaknya Mendorong dan Jadi Contoh Pengendalian Karhutla di Lahan Perkebunan Sawit

490
0

Satumejanews.id. BALIKPAPAN –  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RepubIik Indonesia (RI) Hanif Faisol Nurofik mengatakan, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) hendaknya bisa mendorong dan menjadi contoh dalam pengendalian kebakaran lahan di wilayah perkebunan.

“Menghadapi musim kemarau 2025, hendaknya Kaltim terus memperkuat kesiapan dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” ujar Menteri Hanif ketika menghadiri rapat Konsolidasi  Kesiapsiagaan Pengendalian Karhutla di Balikpapan, Jumat (4/7/2025).

Menurutnya, GAPKI sebagai representasi, wadah komunikasi konsultasi dan fasilitasi perusahaan, yang bergerak pada bidang perkebunan kelapa sawit di Indonesia, memiliki peran strategis untuk mendukung tindakan nyata penanggulangan kebakaran yang terjadi pada lokasi kerja perusahaan dan lokasi yang berdekatan dengan Perusahaan.

Menurut Hanif, melalui peran aktif dari seluruh anggota GAPKI di Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltara), dapat mendorong dan menjadi contoh seluruh pemrakarsa usaha perkebunan untuk berperan aktif dalam rangka pengendalian kebakaran lahan serta mendukung target pemerintah zero kejadian kebakaran lahan pada wilayah perkebunan kelapa sawit.

Dalam kegiatan Konsolidasi Kesiapsiagaan Pengendalian Karhutla, Hanif juga melakukan pertemuan daring dengan PT Sukses Tani Nusasubur, anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk. (AAL) yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Dalam pertemuan tersebut, dijelaskan mengenai sistem manajemen kebakaran (fire management system) yang diterapkan di PT STN, serta kesiapan tim, sarana prasarana, dan infrastruktur pendukung.

Selaras dengan hal tersebut, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, menyampaikan, saat ini merupakan puncak musim kemarau. Oleh karenanya, diperlukan perhatian serius dari semua pihak, mengingat potensi kebakaran hutan dan lahan diperkirakan akan meningkat tajam pada periode ini. Ia juga menekankan bahwa Kalimantan Timur telah ditetapkan sebagai kawasan penanganan khusus Karhutla oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada 2025.

“Oleh karena itu, kami menegaskan pencegahan lebih penting daripada pemadaman. Dalam hal ini Pemerintah, Perusahaan dan semua pemangku kepentingan harus bisa bersinergi,” ujar Rudy.

Ketua Bidang Sustainability GAPKI, Bambang Dwi Laksono, menyatakan komitmen dan kesiapan seluruh perusahaan anggota GAPKI dalam menghadapi musim kemarau 2025. Bambang menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan sawit di bawah naungan GAPKI telah menjalankan upaya mitigasi dan menyiapkan langkah-langkah konkret untuk menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan.

“Ini adalah beberapa upaya GAPKI terkait dengan aktivitas pencegahan kebakaran. Membuat surat edaran, himbauan, melakukan sosialisasi, menyusun pedoman teknis bagi anggota, serta berkolaborasi dengan pemerintah dan anggota GAPKI untuk secara rutin mengikuti apel siaga,” kata Bambang.

Menurutnya, saat ini terdapat 79 perusahaan anggota GAPKI di Kalimantan Timur dengan total luasan 370.247 hektare, serta 16 anggota di Kalimantan Utara dengan luasan 47.306 hektare, yang dinilai masih tergolong minim. Oleh karena itu, ia memohon dukungan dari Bapak Menteri dan Bapak Gubernur agar para pelaku usaha di Kalimantan Timur yang belum tergabung dapat didorong untuk berpartisipasi dalam keanggotaan GAPKI.

Bambang juga menegaskan jika GAPKI selalu berkomitmen untuk terus memberikan bimbingan kepada anggota-anggotanya terkait dengan permasalahan lingkungan. Salah satunya adalah terkait dengan kebakaran. “GAPKI secara terus merus dan konsisten terus mendukung kebijakan pemerintah pusat dan daerah, khususnya berkaitan lingkungan hidup, dalam hal ini terkait kebijakan penanganan kebakaran lahan perkebunan,” tegas Bambang. (*/sm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini