Satumejanews.id. SAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim Abdul Giaz, mendorong pengembangan platform transportasi daring berbasis lokal sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada perusahaan besar yang selama ini mendominasi sektor transportasi digital. Menurutnya, sudah saatnya masyarakat Kaltim menjadi pelaku utama dalam ekosistem ekonomi digital.
Giaz menilai, transformasi digital di bidang transportasi tidak boleh hanya berorientasi pada efisiensi layanan, tetapi harus menciptakan pemerataan manfaat ekonomi. Hal ini penting agar kemajuan teknologi tidak hanya menguntungkan pihak tertentu, tetapi dirasakan secara luas oleh masyarakat.
Ia menegaskan Kaltim memiliki potensi besar untuk membangun sistem transportasi digital secara mandiri. Dengan sumber daya manusia yang kompeten, kebutuhan layanan yang terus meningkat, dan dukungan teknologi yang memadai, daerah ini dinilai siap untuk menghadirkan alternatif lokal yang berdaya saing.
“Kita memiliki semua komponen yang dibutuhkan — SDM, teknologi, dan kebutuhan pasar. Saatnya kita bangun sistem sendiri yang hasilnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat lokal,” kata Giaz.
Giaz menggagas model kepemilikan kolektif dalam pembangunan platform tersebut. Dalam skema ini, warga bisa berperan sebagai pemegang saham, pengelola layanan, maupun pengembang teknologi, sehingga keuntungan ekonomi dapat kembali kepada masyarakat, bukan terserap ke luar daerah.
Menurutnya, pendekatan seperti ini akan menempatkan masyarakat sebagai bagian aktif dari ekonomi digital, bukan hanya sebagai pengguna atau pekerja semata. Selama ini, dominasi perusahaan besar kerap membuat masyarakat lokal hanya mendapat sedikit manfaat dari pertumbuhan sektor transportasi daring.
Dengan menghadirkan sistem transportasi digital berbasis lokal, Giaz optimis Kaltim mampu menegakkan kedaulatan digital dan sekaligus memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan. Ia berharap ide ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. (adv/rd/sm)
