Suasana saat Dimas melantunkan ayat Suci Al Quran duduk di dalam ambulance di hadapan dewan juri MTQ (ist)
SAMARINDA, Satumejanews.id- Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-44 tingkat kecamatan Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur pada Rabu (2/3/2022) tampak berbeda dari biasanya. Suasana haru juga tampak terlihat dari penonton maupun pantia dan dewan juri.
Di sisi panggung untuk arena lomba baca ayat suci Alquran terpampang sebuah unit mobil ambulance. Bukan sebagai antisipasi jika terjadi kecelakaan, namun di dalam mobil ambulance ada seorang peserta yang harus ikut berjuang dalam musabaqoh tersebut.
Adalah Dimas Permana (15), salah satu peserta dengan nomor urut 24. Remaja ini menjadi salah satu peserta lomba. Dia membacakan ayat suci Alquran di dalam mobil ambulence FKPM Tanah Merah tersebut, namun tetap memperoleh perhatian dewan juri, seperti peserta lainnya.
Setelah menunggu giliran sekitar 40 menit, Dimas memperoleh kesempatan untuk tampil melantukan ayat Suci Alquran di hadapan dewan juri. Sekitar pukul 10.15 Wita, remaja yang masih aktif sebagai siswa kelas 3 MTs Al Jawahir ini memulai membacakan ayat suci Alquran dari dalam mobil Ambulance, setelah dipersilakan dewan juri.
Dimas terpaksa ikut lomba dari dalam mobil ambulance, lantaran mengalami cidera patah tulang paha akibat kecelakaan saat berolah raga bola voli di lingkungan tempat tinggalnya. Sebelumnya, ia sudah tercatat sebagai peserta MTQ golongan tilawah remaja kafilah dari Kelurahan Tanah Merah. Sebelum lomba terjadi musibah tersebut, sehingga saat hari “H” tidak tampil di atas panggung seperti peserta lainnya, namun harus dilalui dalam mobil ambulance atas persetujuan panitia.
Kegiatan MTQ tingkat kecamatan Samarinda Utara ini, dipusatkan di halaman masjid Nurul Hidayah, Jalan Poros Samarinda-Bontang, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur.
Ketua Panitia MTQ Kecamatan Samarinda Utara, Hamidi Ahmad membenarkan bahwa peserta dari kafilah tuan rumah yaitu Kelurahan Tanah Merah, tampil melantunkan ayat qur’an dari dalam mobil ambulance.
Hamidi Ahmad yang juga Kepala MA Ponpes An Nur Samarinda ini, berharap dari pelaksanaan MTQ yang masih di tengah situasi pandemi covid-19 ini, membawa keberkahan bagi kota Samarinda khususnya Kelurahan Tanah Merah.
“Semoga Al Qur’an tetap menjadi pedoman dan penyelamat umat di era mileneal sekarang ini. Menuju Samarinda sebagai pusat kota peradaban,” harapnya.
Dia menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan bagi generasi muda Islam yang mengarah pada pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang berbasis Al-Qur’an.
“Semoga pelaksanaan MTQ ini bukan hanya sekedar perlombaan Tilawatil Qur’an semata, namun yang terpenting adalah bagaimana nilai-nilai ajaran Islam yang ada dalam Al Qur’an dapat diterapkan para generasi muda dalam keseharian dan pergaulannya,” katanya.
“Semoga melalui kegiatan MTQ ini dapat menghasilkan generasi muda yang kompeten serta berlandaskan Ketuhanan yang kuat, mengingat era globalisasi dan kemajuan zaman saat ini, kegiatan MTQ ini diharapkan mampu membentengi diri generasi muda, agar tak terjerumus dalam hal-hal ataupun kegiatan yang negatif terlebih tindakan melawan hukum,” tuturnya.
Sementara itu Syarif Setiadi, relawan dari Ambulance FKPM Tanah Merah mengungkapkan dirinya membawa Dimas dari rumahnya jalan Merapi RT 14 Kelurahan Tanah Merah yang masih dalam perawatan setelah cidera patah tulang paha ketika bermain bola volly.
“Saya jemput Dimas menggunakan ambulance FKPM Tanah Merah dari rumahnya di jalan Merapi, sekitar 40 menit menunggu di lokasi MTQ baru mendapat giliran mengikuti lomba, dengan posisi ambulance sesuai arahan panitia, Dimas melantunkan kalam Illahi tetap di dalam Ambulance, karena tidak memungkinkan naik turun,” ucap Syarif melalui sambungan telepon. (*/smn1)