SANGATTA- Suasana di halaman belakang Masjid Agung Al-Faruq, selama dua hari, Senin dan Selasa (5 dan 6/8/2022) tampak berbeda dari biasanya. Ribuan siswa Taman Kanak-kanak(TK) dan Raudathul Alfal (RA) melakukan ritual simulasi manasik haji cilik.
Hari Senin (5/9/2022) kemarin digelar gladi manasik. Kemudian Selasa (6/9/2022) dilaksanakan manasik haji cilik yang dikuti ribuan siswa dan siswi yang berasal dari dua kecamatan, yakni Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
Kegiatan yang digagas Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia Kutai Timur (IGTKI Kutim), Selasa (6/9/2022) dibuka Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Turut hadir Seskab Kutim Rizali Hadi, Bunda Paud Kutim Hj Siti Robiah, sejumlah pejabat lingkup Pemkab Kutim, pengurus IGTKI Kutim, serta orang tua murid yang hadir menyaksikan buah hatinya memperagakan tahapan-tahapan manasik haji.
Pada kesempatan itu, Ardiansyah mengatakan, meskipun secara syariat anak-anak belum diberikan beban atau kewajiban untuk melaksanakan ibadah haji, namun sebagai orang tua wajib untuk memperkenalkan pemahaman sejak dini tentang salah satu kewajiban sebagai seorang muslim.

“Meski hanya bersifat pengenalan luarnya saja, tujuanya agar mereka memiliki ingatan yang kuat pada saat nanti mereka melaksanakan rukun Islam yang kelima,” ujar Ardiansyah.
Dibangunya sarana manasik haji yang berada di sebelah kanan masjid Al-Faruq ini bertujuan sebagai saranan pembekalan kepada calon jamaah haji maupun Umroh bawagi warga Kutim. Selain itu juga sebagai sarana edukasi dan pengenalan bagi masyarakat terutama para generasi muda seperti yang dilaksanakan oleh IGTKI hari ini.
“Saya minta Dinas Pendidikan (Disdik) bisa mengagendakan kegiatan seperti ini di tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), karena ini penting,” kata Bupati.
Hal senada juga disampaikan Bunda Paud Kutim, Hj Siti Robiah. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting, karena mampu memberikan pengalaman yang sangat berharga dalam proses pendidikan dan tumbuh kembang anak.
“Terutama pendidikan PAUD yang memberikan wadah bagi anak-anak agar bisa bertumbuh optimal dan sesuai dengan tahapannya,” ujarnya.
Sebelumnya ketua IGTKI Kutim Marhaedah dalam laporanya mengatakan, kegiatan manasik haji cilik ini bertujuan untuk mengenalkan konsep serta tatacara secara umum pelaksanaan ibadah haji sejak dini. Adapaun peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari 45 lembaga TK dan RA di dua Kecamatan, yakni Sangatta Utara dan Selatan.
“Sedangkan jumlah yang ikut sebanyak 2.274 siswa. Jumlah guru pendamping sebanyak 39 orang, serta pendamping dari komite 267 orang,“ ujarnya.(smn5/smn1)