Satumejanews.id. BATU – Jumlah wisatwan yang berkunjung ke pusat wisata petik Straberry di Kebun Lumbung Strawberry, di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Batu, slama libur lebaran 1445 H mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding hari-hari biasa.
“Jika disbanding hari biasa, naik sekitar 40 persen. Selama libur lebaran Idu Fitri 1445 H, jumlah wisatawan yang berkunjung ke sini (kebun strawberry) mencapai 5.600 orang,” kata Anderw Irawan, penanggungjawab Kebun Lumbung Starberry, Senin (15/4/2024).
Hal itu menurut Andre, menunjukkan antusiasme masyarakat yang terus meningkat terhadap destinasi ini. “Keberhasilan destinasi ini dalam menarik ribuan pengunjung seiring berjalannya waktu menjadi indikasi positif atas keberlanjutan dan popularitas Pusat Wisata Petik Strawberry di Kebun Lumbung Strawberry,” tambah Andre.
Paket wisata petik strawberry yang ditawarkan dengan harga terjangkau, hanya Rp 25 ribu per orang, telah menjadi daya tarik utama. Paket ini tidak hanya menawarkan pengalaman unik dalam petik buah, tetapi juga memberikan hadiah menarik berupa 3 buah strawberry dan segelas juice strawberry segar. Pengunjung juga dapat membawa pulang hasil petikannya dengan harga yang sangat terjangkau, per onsnya hanya Rp 6 ribu, atau satu kilogram seharga Rp 60 ribu.

Namun, tantangan yang dihadapi adalah dampak dari perubahan cuaca, terutama hujan dengan intensitas tinggi, yang mengakibatkan produksi buah strawberry menjadi terganggu. Produksi rata-rata harian mencapai 70-80 Kg, namun untuk mengatasi kelebihan produksi, sebagian hasil dijual melalui platform online.
Menjelang liburan Idhul Fitri, permintaan olahan sari strawberry juga meningkat drastis. Kelompok wanita tani (KWT) diharuskan memproduksi 500-800 karton untuk memenuhi permintaan warga Batu saja.
“Permintaan Sari Strawberry 500 – 800 karton, habis untuk memenuhi permintaan konsumen warga Batu saja guna keperluan lebaran “ ujar Andre.
Wisatawan yang datang dari berbagai daerah, bahkan luar Jawa, menunjukkan daya tarik yang dimiliki destinasi ini. Mereka datang untuk menikmati sensasi petik strawberry langsung dari kebunnya. Seperti yang disampaikan Pundika dari Balikpapan, yang menyebut pengalaman ini sebagai sesuatu yang luar biasa
“Kegembiraan tak ternilai ketika kita turun ke kebun, apalagi mulai memetik strawberry perasaan puas dan gembira, seakan petik kebun sendiri. Bisa kesana kemari sambil berselfi “ ungkap Pundika asal Balikpapan ini.

Demikian pula dengan Lusi dan dodys pasangan muda dari Surabaya ini, dia tertarik ke Lumbung Strawberry setelah melihat istagram. “ senang disaat metik strawberry,ini merupakan pengalaman pertama dating ke Batu dan menikmati wisata petik strawberry. Pokoknya seru dan bisa berselfie, murah lagi “ tandas Lusi.
Dengan paket wisata petik strawberry , pengunjung tidak hanya menikmati suasana alam yang segar dan kegembiraan petik buah langsung dari pohon strawberry, tetapi juga membawa pulang hasil petikan mereka dengan harga yang sangat terjangkau. Moment ini menjadi sesuatu bagi wisatawan yang merasakan langsung kelezatan buah strawberry segar dan alami dari kebun yang subur dan indah.
Destinasi ini tidak hanya menawarkan pengalaman alam yang segar dan kegembiraan dalam petik buah langsung dari pohon strawberry, tetapi juga menjadi pusat ekonomi lokal yang memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Diresmikan pada bulan Desember 2019, Lumbung Strawberry dengan luas lahan 2,3 hektar melibatkan 45 petani dari kampung Pandan. Selain menjadi tempat berpetik, destinasi ini juga menjadi simbol keberhasilan dalam mengembangkan pariwisata di Kota Batu. (sm11)