Satumejanews.id. SAMARINDA – Gubernur Kaltim H Isran Noor menegaskan, Rumah Sakit (RS) mata yang sedang dibangun, bisa bedroperasi tahun ini. Demikian juga RS Korpri bisa beroperasi tahun 2023 juga.
Hal itu disampaikan Gubernur Isran Noor Ketika melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Perawatan Pandurata RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Jumat, 3 Maret 2023.
Dijelaskan, dalam pelaksanaan ada sejumlah kendala, tapi tahun 2023 ini, mantan Bupatu Kutim itu berharap rumah sakit tersebut tuntas dan segera beroperasi.
Pembangunan dua rumah sakit tersebut menelan anggaran sebesar Rp 123,3 milyar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim, dengan rincian untuk Rumah Sakit Korpri Rp 43,3 milyar dan RS Mata Rp 80 milyar.
“Kita bangun rumah sakit modern dan representatif dengan kekhususan agar mengatasi penyakit yang dialami masyarakat selama ini,” ucap Isran yang juga diamanahi sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini.
Sementara itu Kepala Dinas PUPRProvinsi Kalimantan Timur Aji Muhammad Fitra Finanda membenarkan akan tuntas dua rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kaltim tersebut.
Khusus RS Korpri yang sempat diisukan mangkrak, menurut dia, karena adanya perubahan posisi tiang pancang dan kondisi lahan rawa, serta kesulitan material bangunan. “Tapi ini berlanjut pembangunannya. Target kita Mei 2023 nanti rampung dan Juni 2023 sudah pengisian peralatan, sehingga Juli sudah bisa berfungsi dan diresmikan Bapak Gubernur,” kata Muhammad Fitra Finanda.
Ia menambahkan ada usulan kepada Gubernur Kaltim agar Rumah Sakit Korpri di Jalan Wahid Hasyim Samarinda yang dibangun senilai Rp 43,3 milyar nantinya khusus menangani penyakit hemodialisa, atau penanganan khusus proses pembersihan darah dari zat-zat sampah, melalui proses penyaringan di luar tubuh dengan menggunakan ginjal buatan berupa mesin dialisis.
Gedung Rumah Sakit Mata di Jalan Muhammad Yamin Samarinda senilai Rp 80 milyar, yang proses peletakan batu pertamanya dilaksanakan, Jum’at (24/09/2021) sangat diperlukan, yang saat ini dalam progres pengerjaan akhir dan dalam waktu dekat segera dioperasikan. “Target dua tahun pembangunan sejak September 2021, selesai sesuai waktu pelaksanaan,” kata Nanda panggilan sapaan Aji Muhammad Fitra Finanda . (*)