Satumejanews.id. SAMARINDA – Kondisi kawasan jalan Cipto Mangunkusumo dan jalan Bung Tomo di kawasan Samarinda Seberang yang berlubang dan tak kunjung diperbaiki, mendapat sorotan publik. Terlebih jika kondisi hujan dan lubang tertutup genangan air, bisa membahayakan pengguna jalan.
Keluhan masyarakatterkiat jalan berlubang dan tak kunjung diberbaiki itu langsung mendapat tanggapan Wakil Ketua DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis. Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut menyatakan akan turun langsung ke lapangan dan siap mengawal aspirasi warga Samarinda Seberang.
“Pastinya kita melihat skala prioritas. Tapi saya akan cek langsung ke lapangan untuk memastikan kondisi sebenarnya. Kalau memang lubangnya besar, tentu sangat membahayakan, dan berdampak luas, maka itu harus masuk penanganan segera,” ujar Ananda, Minggu 11 Mei 2025.
Ia menjelaskan, setiap usulan perbaikan infrastruktur harus disertai dengan data teknis yang valid agar bisa masuk dalam sistem penganggaran pemerintah. Oleh karena itu, DPRD memerlukan dukungan dari masyarakat dalam bentuk dokumentasi.
“Silakan kirimkan dokumentasi kerusakan baik foto maupun titik koordinatnya. Itu sangat membantu untuk menyusun laporan awal dan mempercepat proses pengusulan anggaran,” katanya.
Dikatakan, penanganan infrastruktur jalan, meskipun penting, tidak bisa serta merta dilakukan tanpa melewati prosedur. Ia menyarankan agar semua pihak memahami alur birokrasi yang ada agar tidak muncul asumsi kelambanan tanpa dasar.
“Kami tidak tinggal diam. Tapi perlu dipahami bahwa setiap proses pembangunan harus melalui tahapan yang tidak instan. Namun begitu, aspirasi masyarakat seperti ini akan kami perjuangkan semaksimal mungkin,” tegasnya.
Jalan Cipto Mangunkusumo dan Jalan Bung Tomo merupakan penghubung vital bagi ribuan warga Samarinda Seberang menuju pusat kota. Kerusakan jalan tak hanya menghambat aktivitas ekonomi, tapi juga berisiko menimbulkan kecelakaan, terutama bagi pengendara roda dua.
Masyarakat berharap agar DPRD dan pemerintah daerah dapat memberikan solusi cepat. Banyak warga yang telah menyuarakan keluhan di media sosial maupun melalui laporan langsung ke instansi terkait, namun hingga kini belum terlihat tindakan konkret. (adv/rd/sm)