Beranda Olahraga Banyak Jalan Ditempuh Menuju Roma Dalam Permainan Bridge

Banyak Jalan Ditempuh Menuju Roma Dalam Permainan Bridge

458
0

Oleh : Bert Toar Polii

Salah satu yang ramai diperbincangkan dalam permainan bridge adalah bagaimana agar bisa mencapai slam apalagi grand slam dengan sistim yang digunakan.

Memang sering kita bertemu distribusi kartu yang sulit dan hanya dengan sistim yang scientific baru bisa mencapai kontrak terbaik.

Sayang sekali tidak banyak yang memainkan sistim yang scientific kecuali para pemain papan atas yang professional atau yang sering mewakili negara.

Memang ada juga pasangan yang belum termasuk level diatas tapi suka sekali dengan sistim yang scientific.

Di Indonesia sendiri dulu ada almarhum Alex Fransz yang membuat sistim Medium Club Relay (MCR). Sistim yang sangat scientific dan sempat bekerjasama dengan pakar bridge Australia Ron Klinger untuk diterbitkan sebagai buku. Tukang bridge kebetulan menguasai sistim ini karena bermain sistim ini cukup lama sewaktu bergabung dengan Garuda Bridge Club pimpinan Alm. Alex Fransz.

Selanjutnya saat ini ada Djarum Bridge Club ciptaan M Bambang Hartono dibantu oleh Santje Panelewen, Alm, Munawar Sawiruddin dan saya sendiri waktu diawal sebelum menggunakan transfer bid response over 1C.

Sistim ini banyak mengadopsi gaya MCR karena kebetulan Alm. Munawar Sawiruddin dan Santje Panelewen juga bergabung dengan Garuda Bridge Club sebelumnya.

Namun dalam permainan bridge ada banyak jalan menuju Roma tanpa harus menggunakan scientific bidding yang berbelit-belit.

Papan ini diambil dari final  French Premier League:

              Utara

S Q 8

H A J T

D A Q 9 6 3

C A J 9

Barat                             Timur

S 7 5 4 3                         S J 9 2

H K 7 4 3                         H Q 8 6 2

D 8 7 5                      D T 4

C 3 2                             C 7 6 5 4

Selatan

S A K T 6

H 9 5

D K J 2

C K Q T 8

Barat         Utara         Timur         Selatan

Lebel     Gawrys    Payen     Klukowski

1NT

Pass          2C        Pass          2S

Pass          3C (1)    Pass     3S (2)

Pass          6NT       All Pass

1. Enquiry.

2. Four clubs.

Konvensi yang digunakan Gawrys/Klukowski 3C Tanya distribusi selanjutnya juga digunakan dalam Djarum Precision Club. Jawabannya juga sama.

Klukowski buka  15-17 1NT,  Gawrys  setelah bertanya tahu Klukowski pegang 4-4 di warna hitam. Sayangnya ia kemudian tidak mau bertanya lagi bagaiman suit warna merah terbagi langsung memutuskan untuk menutup kontrak 6NT. Tidak ada masalah dalam play dan ia dapat 13 trik atau  +1470.

Barat         Utara         Timur              Selatan

Multon    Soulet    Zimmermann    Bompis

1NT

Pass          3C (1)    Pass         3? (2)

Pass          4?         Pass         6?

Pass          7?        All Pass

1. Puppet Stayman.

2. No five-card major.

Berbeda dimeja ini, Philippe Soulet memilih bid

3C Puppet Stayman menanyakan 5 card major. Sebab beberapa pemain memilih opening 1NT bisa pegang 5 kartu major. Konvensi ini juga cukup popular di Indonesia.

Setelah partner menjawab tidak ada 5 card Major maka ia memilih bid suitnya 4D sekaligus menunjukan pegang strong dan slam interest.

Pegang D KJ2 plus 5 Control dan CKQ10 Marc Bompis langsung jump ke 6D. Soulet jelas dengan senang hati bid grandslam dan bikin.

Menang 13 imp.

Menggunakan Djarum Precision Systim, penawaran akan berlangsung sebagai berikut :

Selatan       Utara

1D            2D

2NT (1)       3C (2)

3D (3)        3H (4)

3S (4)        4NT (5)

5H (6)        5NT (7)

7D (8)

1.   15-17

2.   Forcing

3.   3 card D support

4.   Cue Bid

5.   RKCB

6.   2 KC tanpa trump Q

7.   Grand slam force, semua key card lengkap.

8.   Tentu saja diterima dengann ekstra 2K plus QC. ***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini