Satumejanews.id. MUARA WAHAU – Salah satu upaya penguatan Kampung Keluarga Berkualitas guna menurunkan angka stunting di Kecamatan Muara Wahau, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) menggelar mini lokakarya tingkat Kecamatan. Kegiatan itu berlangsung di Balai Penyuluh Keluarga Berencana (KB) Muara Wahau, Selasa (13/8/2024), yang dihadiri 40 orang dari seluruh lintas sektor yang ada.
Penata Kependudukan dan keluarga berencana La Beti, SPd MAP mewakili kepala DPPKB Kutim menekankan bahwa pemerintah serius dalam mengupayakan penurunan angka prevalensi stunting.
“Mini lokakarya adalah upaya penguatan Kampung Keluarga Berkualitas guna menurunkan angka stunting di Kecamatan Muara Wahau,” tegas pria berkacamata tersebut.
Ia menambahkan yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Mulai sandang, pangan, papan, kesehatan dan juga kasih sayang.
“Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang, anak-anak kita adalah bagian dari masa kini dan masa depan yang akan datang,” ucapnya.
Mini lokakarya tingkat Kecamatan tersebut disi narasumber Leni Yulita A seorang petugas Ahli Gizi Puskesmas Muara Wahau Satu. Memberikan materi tentang stunting, sistem pencatatan dan pelaporan yang dilaksanakan di Muara Wahau. Serta seluruh petugas TPPS dan kader di desa melakukan sweeping bagi bayi dan balita yang tidak hadir pada pelaksanaan posyandu tiap bulannya.
Tampak pula hadir dalam acara itu ketua TP PKK Muara Wahau, pimpus Desa Tepian Baru Sukirno, Petugas Ahli gizi dari puskesmas Muara Wahau 2, Babinsa dan Babinkamtibmas, ketua IBI Muara Wahau, Petugas Penyuluh KB Muara Wahau kader Desa Dabeq, Desa Karya Bhakti, Desa Diaq Lay, desa Benhes, Desa Muara Wahau, dan Desa Muara Wahau Baru.
Sementara itu, Camat Muara Wahau Marlianto, SPd MSi mengharapkan seluruh elemen masyarakat dapat bekerjasama untuk menurunkan angka stunting di Muara Wahau. Supaya di masa yg akan datang beban daerah dalam melaksanakan pembangunan lebih ringan.
“Melalui kolaborasi yang kuat, diharapkan dapat ditemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah stunting,” singkatnya. (sm4)