Satumejanews. SANGATTA – Keberadaan Hutan Lindung Wehea memberikan banyak keuntungan bagi Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Selain sebagai salah satu paru-paru dan aset penting dalam konservasi biodiversitas dunia, keberadaan hutan lindung seluas 38 ribu meter pesegi ini juga menjadi penting, mengingat merupakan kawasan ekosistem esesnsial hewan asli Kalimantan yakni orangutan.
“Hutan lindung Wehea juga bisa menjadi role model pengelolaan hutan yang terbukti bisa berdampingan dengan kegiatan sosial masyarakat maupun perusahaan yang ada di sekitar kawasan tersebut,” ujar anggota DPRD Kutim Siang Geah.
Dikatakan, keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang pembangunanya mengusung konsep Forest City, dimana direncanakan 75 persen IKN akan menjadi kawasan hijau. Termasuk 65 persen area tersebut tetap sebagai hutan tropis yang memungkinkan manusia bisa hidup berdampingan dengan alam.
“Nah kalau mau belajar bagaimana pengelolaanya, mereka bisa langsung belajar di Wehea. Saya yakini itu bisa menjadi salah satu langkah yang luar biasa, dan ini menjadi keuntungan bagi Kutim,” ungkap politisi dari PDI Perjuangan ini.
Anggota Komisi A DPRD Kutim yang membidangi pemerintahan dan dikenal sebagai aktivis lingkungan ini berharap, pemerintah daerah terus berupaya mempertahankan kawasan hutan yang belum terjamah oleh aktifitas masyarakat tersebut. Tujuannya, agar bisa terus dijaga kelastarianya. Menurutnya, keberadaan hutan akan membawa dampak yang positif baik bagi manusia atau pun lingkungan dan makhluk hidup lainnya. (adv)