
Satumejanews.id. SANGATTA – Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman melalui Staf Ahli Admum dan HAM Setka Kutim Roma Malau meminta, pelaksanaan Konferensi PWI berjalan secara demokratis. Dia juga meminta, agar organisasi wartawan terbesar menghindari berita hoax.
Pernyataan itu disampaikan ketika membuka Konferensi PWI Kutim Selasa (31/10/2023) di Gedung Serba Guna (GSG), kawasan Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Kutim.
Ia mengatakan PWI adalah mitra baik dari segi pemberitaan pembangunan ataupun kegiatan yang ada di Kutim. Pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan ini karena PWI sudah banyak mendukung program Pemkab Kutim melalui media massa.
“PWI adalah organisasi yang cukup lama dan berpengalaman. Mari kita bersama-sama bergandengan tangan. Memberitakan dan menghindari berita hoaks sesuai dengan kode etik jurnalistik (KEJ) yang harus kita taati sebagai wartawan,” urainya.
Ia meminta PWI Kutim bersinergi bersama pemerintah dan apabila ada pemberitaan yang bertentangan yang tidak sesuai dengan hati nurani, PWI untuk jadi pionir dalam segi pemberitaan yang ada di kutai timur (Kutim).
“Mari kita biasakan berdemokrasi siapa pun yang menjadi ketua. Mari kita dukung. Tanpa dukungan dari anggota sebagai ketua tidak akan berjalan dengan baik. Mudahan siapa pun pemimpinnya di Kabupaten Kutim selalu memberikan kontribusi yang luar biasa. Baik untuk anggota maupun untuk Pemkab Kutim.
“Sinergitas sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Semoga siapa pun yang dipilih nanti menjadi pemimpin yang amanah, mengiginkan dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan anggotanya. Tidak hanya pimpinannya tapi anggotanya. Insyaallah Kutim akan jaya,” ujarnya.
Kegiatan itu juga dihadiri Sekretaris PWI Kaltim Wiwid Marhaendra Wijaya, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Kaltim Felanans Gevrido Mustari, Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Kaltim Abdurrahman Amin hingga jajaran Kepengurusan PWI Kutim periode 2020-2023 dengan Ketua Ibnu Djuraid, Sekretaris Wardi dan Bendahara Irfan Nur Haditama beserta anggota yang hadir. (adv)