Beranda Kutai Timur Bupati dan Sejumlah Pejabat Foto Bersama Maskot “Kampung Beragam” Stand Sangatta Utara...

Bupati dan Sejumlah Pejabat Foto Bersama Maskot “Kampung Beragam” Stand Sangatta Utara  

2180
0

Satumejanews.id. SANGATTA – Stand Pekan Raya Kutim Expo kecamatan Sangatta Utara tegolong unik. Ketik dilakukan pembukaan, Senin (23/10/2023), terlihat ada dua sosok yang menjadi ‘maskot’ andalannya, yakni “Kampung Beragam”.

Bahkan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dan Sekkab Rizali Hadi ketika meninjau stand tersebut, juga berfoto bersama dengan maskot andalan “Kampung Beragam” bersama Camat Sangatta Utara Hasdiah.

Bukan hanya itu. Sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga menyempatkan foto bersama maskot andalan Sangatta Utara “Kampung Beragam” tersebut. Antara lain Assisten Ekonomi dan Pembangunan Setkab Kutim Jubair, Kepala DPMPTSP Teguh, Kepala Disnakertrans Sudirman Latief dan Kadis Koperasi dan UKM Dasarfani.

Saat ditemui awak media, Senin (23/10/2023), Camat Sangatta Utara, Hasdiah mengutarakan, stand yang dibuat dalam Pekan Raya Kutim Expo tahun ini mengangkat tema “Kampung Beragam” yang menampilkan beberapa potensi setiap desa di Kecamatan Sangatta Utara.

“Jadi sebelum memasuki stand Kecamatan Sangatta Utara, pengunjung disambut oleh dua orang maskot, laki-laki dan perempuan dengan memakai gaun berbahan dasar plastik bekas bungkus sabun cuci dan lainnya,” kata Hasdiah.

Tak hanya itu, sambung Hasdiah, ornamen yang menempel pada gaun berbahan plastik yang didominasi warna merah itu juga terbuat dari piringan CD bekas. Menjadikan pusat perhatian setiap pengunjung yang melintasi stand.

“Ditambah juga ada sayap pada maskot perempuan berwarna putih yang terbuat dari ban bekas, ini juga ada burung enggang khas Kutai Timur,” ucap Hasdiah.

Ia menjelaskan di Kecamatan Sangatta Utara terdapat 3 desa dan 1 kelurahan. Seperti Desa Sangatta Utara, ia menampilkan produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Desa Sangatta Utara. Lalu, perwakilan Desa Swarga Bara menampilkan batik ciri khas Swarga Bara yakni batik panorama. Sedangkan dari Desa Singa Gembara makanan khas berupa beppa tori, dan lainnya. Kelurahan Teluk Lingga ditetapkan sebagai budi daya perikanan air tawar, sehingga ia menampilkan produk turunannya berupa abon ikan. “Dan juga daur ulang sampah, yang di inovasi menjadi sebuah busana yang dikenakan oleh maskot kami,” tutupnya. (adv)

Artikulli paraprakDPRD Kaltim Harap Pelabuhan Kenyamukan Segera Beroperasi
Artikulli tjetërDPMD Kukar Gelar Pelatihan Siskeudes

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini