KANDANGAN, Satumejanews.id – Sedikitnya tujuh pengajar muda dari Yayasan Indonesia Mengajar (YIM) resmi pamitan dengan Pemkab Hulu Sungai Selatan (HSS) di Kandangan, Kalimantan Selatan, setelah lima tahun mengabdi di berbagai pelosok desa yang ada dan jauh terpencil.
Pelepasan mereka di Pendopo Bupati HSS di Kota Kandangan, Selasa (15/2/2022). Bupati HSS Achmad Fikry sendiri kebetulan tugas dinas lain dan diwakili oleh Asisten Perekomian dan Pembangunan Setkab HSS, H Martha Karya Saputra.
Tujuh pengajar muda ini mengajar di sejumlah SD di berbagai desa terpencil dan pedalaman di HSS. Mereka mengajar selama satu tahun dari satu SD ke SD yang lain selama lima tahun.
Ada tujuh SD yang menjadi pengabdian mereka. SDN Baru dan SDN Bajayau Tengah (Kecamatan Daha Barat), SDN Muning Dalam (Daha Selatan), SDN Loklahang, SDN Kamawakan, SDN Haratai (Loksado) dan SDN Riam Talo 2 di Kecamatan Telaga Langsat.
Diah, salah satunya, mengaku mendapatkan pengalaman baru. Ia tak hanya bisa membagi pengetahuan dan pengalaman ke anak-anak murid dan masyarakat, tapi sebaliknya banyak pula belajar dari mereka.
“Saya banyak dapat pengalaman baru. Mulai belajar adaptasi dengan segala hal, belajar kearifan lokal dengan mereka yang tentu ini satu pengalaman tak terlupakan,” ujar Diah.
Lantas Advisor YIM yang mewakili yayasan Dimas menyampaikan terima kasih. Ia menyebut, meski masa tugas para pengajar muda YIM sudah habis, pihaknya ingin terus berkolaborasi. Baik ke Pemkab HSS mau pun berbagai pihak untuk saling rangkul demi memajukan pendidikan.
Menurut dia, beragam terobosan program sudah dilaksanakan. Misalnya seperti Kelas Inspirasi, Bekantan, dan berbagai program lain yang diharapkan diteruskan melalui forum pendidikan HSS Cerdas.
Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Martha Karya Saputra menyampaikan, terima kasih kepada para pengajar muda IM yang selama ini banyak memberikan kontribusi bagi kabupaten HSS.
Pemkab HSS juga mengapresiasi YIM yang menjadikan Kabupaten HSS sebagai salah satu lokasi penempatan pengajar muda selama 5 tahun.
“Lima tahun sudah para pengajar muda mengemban tugas untuk memajukan pendidikan, khususnya di pelosok HSS. Tentu ini bukan mudah untuk tinggal, berbagi dan bersosialisasi dengan masyarakat setempat. Bahkan harus menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi,” pungkasnya. (smn10)