
Satumejanews.id. SANGATTA – Kutai Timur (Kutim) yang sebagian programnya mengembangkan pertanian, diharapkan tak hanya fokus di tanaman kelapa sawit saja. Sebab, sektor yang satu ini sudah banyak ditangani pihak swasta atau korporasi, meski ada juga milik masyarakat.
Kendati demikian, Pemkab Kutim perlu mengembangkan komoditas sektor pertanian, untuk mengembangkan program akribisnis. Terutama sektor pertanian yang berbasis masyarakat, seperti padi sawah dan lainnya.
“Pemerintah sekarang harus hadir untuk membangun agribisnis di Kutai Timur, yakni komoditi agribisnis yang bukan sawit, yakni agribisnis yang berbasis masyarakat,” ucap anggota DPRD Kutim, Faizal Rachman.
Anggota Komisi B DPRD Kutim yang membidangi perekonomian ini mengatakan, Kutai Timur sejak berdiri tahun 1999 silam, selalu mengedepankan agribisnis dan agroindustri dan sebagian besar adalah kelapa sawit yang merupakan korporasi. Kendati demikian, sektor lain seperti padi, cokelat dan sebaginya juga terus dibina dengan baik. Untuk itu, dia mengingatkan kepada Pemkab Kutim, agar tetap konsen terhadap sektor pertanian.
Menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) IV yang meliputi Kecamatan Sangkulirang, Kaliorang, Sandaran, Kaubun dan Karangan ini, pemerintah diharapkan hadir untuk mengembangkan pertanian. Dengan merumuskan komoditi yang berbasis masyarakat dan dapat dikembangkan di Kutim. Sehingga mampu menyejahterakan masyarakat sebagai pelaku utama.
Dengan kehadiran pemerintah dalam sektor pertanian, infrastruktur di setiap kecamatan pasti menjadi perhatian serius. Pasalnya salah satu meningkatkan perekonomian bagi para petani adalah infrastruktur, diantaranya akses jalan pertanian sebagai mengangkut hasil panennya.(adv/*)