Satumejanews.id. BATU – Sebanyak 978 pelaku transportasi di Kota Batu, Kamis (4/5/2023) memperoleh Bantuan Tunai Langsung (BLT). Penyerahan bantuan itu dipusatkan di Graha Pancasila, Balaikota Among Tani.
Penyerahan bantuan itu dipimpin Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai. Hadir juga Sekda dan Kadis Perhubungan setempat. Menurut Pj Walikota Batu, bantuan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari penanganan inflasi.
“Pemberian bantuan di sektor publik terutama di transportasi ini dimaksudkan agar masyarakat tetap bisa survive dan mengendalikan inflasi dan perekonomian,” ungkap Aries.
“Sektor transportasi saat ini sedang lesu. Karena itu, kita berdayakan mereka. Seperti dengan mengubah menjadi shuttle pariwisata, atau dengan kegiatan-kegiatan lain yang dapat menambah pemasukan sehari-hari mereka. Insya Allah dengan adanya bantuan ini, mereka bisa terbantu,” ujar Aries.
Aries berpesan kepada penerima bantuan kali ini, untuk memanfaatkannya sebaik-baiknya. Diharapkan, bisa menekan inflasi dan perekonomian terus meningkat dan tidak ada pengangguran.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu, Imam Suryono, mengatakan, penerima bantuan sudah melalui pendataan dan verifikasi. Terkait teknis pembagian, disalurkan melalui fasilitas Virtual Account dari Bank Jatim milik masing-masing penerima bantuan.
Total penerimanya sebanyak 978 orang, dan total anggarannya Rp 586.800.000. Setiap orang menerima Rp 600.000. Untuk sopir angkutan umum sebanyak 291 orang, 414 orang ojek pangkalan dan 273 orang ojek online.

“Pembagian bantuan sosial ini diberikan kepada pelaku sektor transportasi umum yang ber KTP Kota Batu. Saya berharap, banntuan sosial ini dapat membantu meringankan beban ekonomi n sehari-hari,” ujar Imam.
Kabid Angkutan Dishub Kota Batu, Chilman Suaidi, mengatakan, bantuan diserahkan langsung pada hari ini dengan dua shift, yakni pagi untuk supir angkot dan siang untuk ojek online dan ojek pangkalan.
“Mekanismenya menggunakan Virtual Account dari Bank Jatim sehingga Dishub tidak memegang tunai. Uangnya langsung ke penerima bantuan dan diberikan waktu 10 hari untuk mengambil uang tersebut melalui Bank Jatim,” jelas Chilman
Chilman menjelaskan sistem shift serta fasilitas virtual account, diharapkan bisa mengurangi antrean dan penumpukan. Pemberian BLT ini direncanakan berlangsung sampai malam hari.
Suparno (65 th) sopir angkot warga Mojorejo merasa senang memperleh bantuan ini. Dia mengaku, selama ini pendapatannya dari sopir angkot sangat berat, apalagi harus membayar setoran Rp 40 ribu.
“Sehari kadang tidak dapat penumpang, terpaksa harus hutang untuk tidak setoran. Dengan adanya bantuan ini dapat dipergunakan untuk beli sembako,” ujarnya. (sm11)