Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab Kutim Zubair, didampingi TPID ketika melakukan kunker ke Bulog Samarinda. (ist)
Satumejanews.id. SANGATTA- Pemkab Kutim bakal menjain Kerjasama dengan Bulog (Badan Logistik) Samarinda, terkait pengendalian inflasi dan membantu masyarakat miskin. Terutama dalam penyediaan bahan pokok dengan harga yang murah.
“Kita akan menjalin Kerjasama dengan Bolog dalam penyediaan bahan pangan bagi warga miskin. Melalui Dinas terkait, Pemkab Kutim akan membeli bahan pokok murah untuk melakukan operasi pasar, dalam rangka pengendalian inflasi,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Zubair Pernyataan itu diutarakan mantan Kepala Badan Litbang Kutim, Ketika melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Bolog Samarinda, Kamis (3/3/2023).
Zubair didampingi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kutim, antara lain, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Benny Hermawan, Kabag Pembangunan, Kabid Dsitribusi Ketahanan Pangan, Staf Bagian Ekonomi dan staf Dinas Ketahanan Pangan. Kepala Bulog Samarinda dan sejumlah staf menerima rombongan TPID Kutim.

Menurut Zubair, kedatangannya ke Bulopg Saamrinda, salah satunya untuk menanyakan terkairt ketersediaan pangan Pemkab Kutim yang ada di Bulog, khususnya beras untuk masyarakat kurang mampu. Dia bersyukur, ternyata ada ketersediaan berasa sebanyak 72,39 ton beras yang akan disalurkan masyarakat kurang mampu.
“Kami jujga melihat kualitas beras yang distok Bulog, dan kelayakan untuk disalurkan kepada masyarakat. Mudahan stok beras yang ada di Bulog yang akan disalurkan ke masyarakat Kutim itu, bisa meringankan beban masyarakat,” kata Zubair.
Sedangkan Kepala Bulog Samarinda Maradona membenarkan, jika di Gudang Bulog Samarinda terdapat stok beras untuk Pemkab Kutim yang terdampak miskin sebanyak 72,39 ton. “Beras ini dibagikan secara gratis kepada masyarakat kurang mampu di Kutim, sebagai Langkah untuk pengendalian inflasi,” katanya.
Pada kesempatan itu, Maradona juga mengatakan bahwa Bulog saat ini menjual bahan pokok lainnya dengan harga murah. Seperti beras, minyak goreng, tepung terigu berkualitas premium. “Beras dengan kemasa 5 kg dijual Rp 63 ribu, sedangkan untuk kualitas super Rp 73 ribu per kg. Minyak goreng dijual Rp 13 ribu per kg,” kata Maradona.
Untuk pengiriman barang ke daerah, biaya distribusi ditanggung daerah masing-masing hyang membelinya. Bulog hanya menyalurkannya saja. Diharapkan, Pemkab dan kabupaten Kota di Kaltim bisa menjalin Kerjasama dengan Bulog dalam pengendalian inflasi, lantaran harga lebih murah.
Menanggapi hal ini, Zubair mengatakan, pihaknya akan melakukan Kerjasama dengan Bulog membeli bahan pokok murah tersebut. Tentunya melalui Dinas terkait, seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian. “Nanti bisa membeli bahan pokok, untuk melakukan operasi pasar di 18 Kecamatan se-Kutim,” kata Zubair. (*/sm1)