Beranda Jawa Timur Hujan di Kota Wisata Batu, Sehari Terjadi Empat Kali Longsor

Hujan di Kota Wisata Batu, Sehari Terjadi Empat Kali Longsor

691
0

Satumejanews.id. BATU Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda kawasan kota wisata Batu, kembali mengakibatkan bencana longsor. Dalam sehari terjadi empat peristiwa tanah longsor, pada Rabu ( 1/3/2023 ).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, keempat lokasi tanah longsor, yakni Dusun Gangsiran Ledok RT 06 RW 03, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo. Kemudian Dusun  Brau Atas RT 3 RW 10, Dusun Brau, Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji, selanjutnya jalan Kelud Gg 1 RT 2 RW 6, Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji serta jalan Kopral Kasdi RT 4 RW 1 Dusun Cangar, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji.

Dijelaskan, hujan dengan intensitas tinggi di Kecamatan Junrejo menyebabkan longsornya tebing plengsengan teknis di lahan milik bapak Zainal warga Dusun Gangsiran Ledok.

Tebing longsor berdiameter panjang 11 m, lebar 2 m dan tinggi 4 m. Material longsor jatuh dan menutup jalan alternatif menuju area persawahan dan permukiman warga serta menutup saluran irigasi persawahan, Rabu, ( 01/3/ 2023) Pukul 04.00 WIB

“Kemudian dilakukan gotong royong bersama semua stakeholder yang ada  dengan pembersihan material longsor yang menutup jalan. Langkah ini dilakukan untuk membersihkan tumpukan tanah agar bisa dipergunakan Kembali,“ ungkap Agung.

Kejadian longsor kedua di dusun Brau Atas RT 3 RW 10, Desa Gunungsari pada titik koordinat S 7.848320° E112.498081°. Diketahui, Dusun Brau memiliki topografi perbukitan. Dengan demikian, kawasan tersebut rawan terjadi bencana longsor. Beruntung di bawah longsoran tidak ada permukiman.

Agung Sedayu mengungkapkan longsor yang terjadi di dusun Brau akibat curah hujan yang tinggi di Desa Gunungsari menyebabkan tanah jenuh air sehingga longsornya tebing di dua titik lokasi yaitu di jalan penghubung Dusun Brau – Dusun Jantur dan di jalan penghubung Dusun Brau – Dusun Claket, Desa Gunungsari.

“Pada titik longsor di tebing dengan dimensi panjang 20 m dan tinggi 6 m. Longsornya tebing mengakibatkan tumbangnya 4 pohon pinus. Material longsor jatuh dan menutup badan jalan penghubung Dusun Jantur – Brau. Sedangkan di tebing longsor yang kedua dengan dimensi panjang 6 m, lebar 4 m dan tinggi 4 m. Material longsor jatuh dan menutup badan jalan penghubung Dusun Brau – Dusun Claket,” ujar Agung.

Disebutkan, saat melakukan gotong royong tersebut, Pj Walikota Aries Agung Paewei ikut turun Bersama warga masyarakat dan tim penanggulangan bencana untuk mengatasi tumbukan material longsor di Dusun Brau, Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji.

“Penanganan telah selesai dilaksanakan. Pembersihan material longsor yang menutup badan jalan selesai dilaksanakan pada Rabu (1 /3/2023)  Pukul 12.00 WIB dan saat ini akses jalan sudah dapat digunakan kembali secara normal,” tambahnya.

Sementara longsor ketiga terjadi di Desa Punten, berupa longsornya tebing di dekat lahan pertanian milik warga di Jl. Kelud Gg. 1 RT 2 RW 6, Dusun Kungkuk, Desa Punten Kecamatan Bumiaji. Tebing longsor dengan dimensi panjang 23 m dan tinggi antara 2,5 m sampai dengan  5 m. Material longsor menutup sebagian akses jalan kampung milik warga.

Kejadian longsor keempat, Agung menyebutkan melanda di Desa Bulukerto kecamatan Bumiaji yakni  longsornya tebing di Jl. Kopral Kasdi RT 4 RW 1 Dusun Cangar, Desa Bulukerto.

Tebing longsor dengan dimensi panjang 8 m tinggi 10 m dan lebar 4 m. Material longsor jatuh dan menutup sebagian badan jalan.

Agung Sedayu merekomendasikan daerah terkena musibah tanah longsor untuk pemberian bantuan terpal untuk penanganan sementara. Sedangkan kerja bakti untuk pembersihan material longsor, pemberian bantuan logistic. Selanjutnya, ke tahap pasca bencana dan perbaikan plengsengan.

Diakui Agung, dalam keempat kejadian longsor  di Batu tidak ada korban. Disebutkan dalam melaksanakan penanggulanganan bencana, pihaknya melibatkan semua unsur yang peduli yakni  BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan,  perangkat Desa, Agen Bencana Provinsi Jawa Timur, Trantip Kecamatan, FPRB Desa,  Babinsa,  Babinkamtibmas serta  warga masyarakat di daerah lokasi bencana. (sm11)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini