Satumejanews.id. SANGATTA – Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman melaunchinf program “Cap Jempol Stop Stunting” yang digagasa Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB). Langkah ini sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, Selasa (28/10/2025) di Gedung Serba Guna Bukit Pelangi, Sangatta, Kutim.
Peluncuran kegiatan itu dirangkai dengan penyerahan penghargaan kepada berbagai organisasi mitra serta dunai usaha dan industri yang telah berkontribusi dalam Program Bangga Kecana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Bupati Kutim kepada PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Indominco Mandiri, PT Pama Persada Indonesia, PT Ganda Alam Makmur (GAM), PT Dharma Satya Nusantara (DSN) Tbk, PT Indexim, PT Bara Tambang, TP PKK Kutim, Perumdam Tirta Tuah Benua, BAZNAS Kutim, Kades Sangatta Utara, Kades Swarga Bara, Kades Singa Gembara, dan Lurah Teluk Lingga.
Pada kesempatan itu, juga diserahkan bantuan program pemerintah yang berkaitan dengan penanganan keluarga berisiko stunting kepada empat wilayah. Yakni, Desa Sangatta Utara, Desa Swarga Bara, Desa Singa Gembara, dan Kelurahan Teluk Lingga.

Kepala Desa Singa Gembara, yang turut menerima piagam penghargaan dan bantuan program, menyampaikan rasa syukur serta apresiasi atas perhatian pemerintah daerah terhadap upaya penanganan stunting di tingkat desa. Ia menilai dukungan tersebut menjadikan semangat baru bagi pemerintah desa dalam menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat yang lebih terarah dan berdampak langsung.
“Kami berterima kasih atas penghargaan dan bantuan yang diberikan. Ini menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap desa, sekaligus motivasi bagi kami untuk terus bekerja menurunkan angka stunting melalui kolaborasi lintas sektor,” ungkapnya.
Terkait peluncuran tersebut, Bupati Ardiansyah menekankan, agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), organisasi mitra, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dapat bersinergi dalam menerjemahkan 50 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Kutim.
Orang nomor satu di Pemkab Kuti mini menekankan, sejumlah program tersebut beririsan dengan upaya percepatan penurunan stunting, salah satunya Program Rp250 juta per RT.

“Dengan program Rp250 juta ini, kita harapkan dapat beririsan langsung dengan penanganan dan pencegahan stunting bagi masyarakat di masing-masing RT,” ujarnya.
Terkait hal ini, Bupati meminta kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) agar segera melakukan sosialisasi terkait Peraturan Bupati (Perbup) kepada seluruh RT di Kutim, sehingga pelaksanaan program dapat berjalan optimal dan merata di semua wilayah.
Acara tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Kutim Mahyunadi, Ketua DPRD Kutim Jimmi, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Zahera Mega Utama, para Deputi dan Direktur di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan BKKBN RI, Plt Kepala PUS-JAR SKPP LAN RI Samarinda, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim, Wakil Ketua I dan II DPRD Kutim, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kutim, Kepala Perangkat Daerah, Ketua TP PKK Kutim yang juga menjabat sebagai Bunda Genre (Generasi Remaja Perencana), serta seluruh Ketua RT se-Kecamatan Sangatta Utara. (tg)

























