Beranda Nasional Ide Bagus Jatim Adakan Pelatihan Pemimpin Pertandingan

Ide Bagus Jatim Adakan Pelatihan Pemimpin Pertandingan

125
0

Oleh : Bert Toar Polii

Saat PB Gabsi sedang auto pilot, Jawa Timur datang sebagai penyelamat. Kegiatan turnamen bridge di akhir tahun 2025 tidak pernah berhenti hampir setiap weekend ada turnamen bridge.

Hal ini mengingatkan saya pada kurun waktu 90an sampai 20an di Jakarta hampir setiap weekend ada turnamen bridge. Kalau tidak ada saya menggelar No Weekend Without Bridge (NWWB) untuk mengisinya. Dulu itu mudah karena sponsor saat itu cukup banyak.

Selain aktif mengadakan turnamen bridge, Jatim juga menggelar Pelatihan Tournament Director Nasional pada tanggal 12-13 Nopember 2025 di SMKN 6 Surabaya dengan tutor Pemimpin Pertandingan Asia Pacific Bridge Federation (APBF) Ir. Iskandar.

Pendaftaran dibuka sampai tanggal 27 Oktober 2025 atau tinggal 2 hari lagi. Bagi yang berminat silahkan menghubungi nara hubung Raf Radiant HP 62-856-0056-5436.

Para peserta yang berminat membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 1 juta sudah termasuk biaya penginapan dan makan.

Jadwal pelatihan dimulai secara online pada tanggal 28 Oktober dengan materi Tugas dan Tanggung Jawab TD Standard dan Prosedur Permainan. 30 Oktober Rules & Regulation on Bidding. 4 Nopember Rules & Regulation on Play.

6 Nopember ujian online. Hanya yang lulus yang bisa mengikuti Pelatihan Tournament Director Nasional pada tanggal 12-13 Nopember 2025 secara offline. Sementara ini sudah terdaftar 15 peserta yang berasal dari Jatim, Kalbar, Kaltim, Jambi, Kalsel dan Sulsel.

Selain itu Jatim juga mengadakan Pelatihan Pelatih Tingkat Provinsi sesudahnya pada tanggal 14-15 Desember di tempat yang sama. Materi yang diberikan adalah Teknik Dasar Bermain Bridge, Merancang Pelatihan Online dan Sharing Sistim Pembinaan Atlet.

Pelatihan Turnamen Director menjadi penting saat ini karena kita sangat kekurangan turnamen director saat ini.

Saat ini yang sudah memegang lisensi Turnamen Director dari APBF Sepertinya hanya 4 orang, yaitu Arnold Laseduw, John Tumewu, Ir. Iskandar dan Robert Soeseno. Tingkat nasional ada Soeharto, Julian Tosra dan Gita Wahyuni.

Sepertinya ada beberapa juga yang sudah memiliki sertifikat Turnamen Director tapi tidak terjun memimpin pertandingan.

Dalam daftar Turnamen Director WBF kita belum ada. Sementara China, Jepang, Hongkong dan Singapura sudah ada yang mewakili.

Memimpin pertandingan bridge di era teknologi saat ini menajdi mudah karena banyak terbantu. Tapi Turnament Director selain harus menguasai aturan, berbagai sistim pertandingan, ia juga harus menguasai aplikasi yang sekarang tersedia untuk memperlancar jalannya pertandingan.

Kemarin waktu ikut Royal Lake Club Bridge Tournament di Kualalumpur saya menyaksikan Gerald Tan dari Singapura yang sudah diakui World Bridge Federation memimpin sendirian.

Padahal turnamen itu diikuti puluhan pasangan yang bertanding di nomor pasangan dan 28 tim bertanding di nomor open team.

Ia melakukan sendiri memimpin pertandingan, menyiapkan skema pertandingan, mengurus skoring melalui Bridgemate, mencetak hand record dan hasil pertandingan dan lain-lain. Ia hanya dibantu beberapa volunteer untuk membagikan board dan mengawasi perpindahan board.

Karena sudah diatur sebelum pertandingan dimana ada 4 meja yang menggunakan board dengan warna yang sama. Selanjutnya diberitahu perpindahan board harus searah Djarum jam sehingga tidak ada kendala.

Bayangkan kalau kita di Indonesia, selain TD kita punya assisten TD, kamar hitung dan caddy. ***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini