Beranda Kutai Timur KPC Bantu Komunitas Pembatik Rp 130 Juta

KPC Bantu Komunitas Pembatik Rp 130 Juta

392
0

Satumejanews.id. SANGATTA – Kaltim Prima Coal (KPC) melalui Local Business Development (LBD) memiliki tanggung jawab sosial serta peduli terhadap kelestarian khususnya batik khas Kutai Timur (Kutim) sejak tahun 2010. Kali ini diwujudkan dengan memberikan bantuan kepada komunitas Pembatik Kutai Timur melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) KPC bidang pengembangan masyarakat senilai total Rp 130 juta.

Penyerahan batuan itu dilaksanakan  Kamis (4/9/2025) di Sanggar Batik Galuh Kartini Jalan Pinang Dalam-Sangatta. Srah terima bantuan dilakuakn secara simbolis sekaligus pertemuan rutin yang diadakan para pembatik. Kegiatan tersebut dihadiri dari KPC diwakili Supt_LBD Faizal serta Ketua Komunitas Pembatik Kutim Masniar Donggo.

Masniar Donggo pemilik Sanggar Batik Galuh Kartini yang dikenal dengan karyanya berupa motif batik Telapak Tangan Karst Mangkalihat, sekaligus Ketua Komunitas Pembatik Kutim merasa bersyukur dan berterima kasih telah mendapatkan perhatian sekaligus bantuan dari KPC.

Masniar mengungkapkan, jika saat ini anggota komunitas pembatik berjumlah 13  orang yang berasal dari Sangatta dan sekitarnya. Dia berharap, dengan bantuan renovasi sekretariat ini, para pembatik memiliki ruang pertemuan sekaligus wadah ajang silaturahmi. Tempat  bertukar cerita, ide dan fikiran para pembatik untuk kemajuan batik di Kutim ini, harapnya.

Senada dengan Masniar, Ises Krismananta pemilik workshop batik Arit Lepo penerima bantuan dengan karyanya berupa motif motif batik yang khas di antaranya motif Tenup Kanjet, Arit Lepo, Menengang, Titik Nol Borneo, Zape’, Temeng Nusantara, Topeng Hudoq, Buduk Yupai, Tabu’, Raung Basung, Wakaroros anggrek ini mengungkapkan rasa syukur mendapat bantuan KPC untuk pembangunan workshop miliknya.

“Dengan bantuan pembangunan workshop oleh KPC akan menambah semangat serta motivasi saya dalam karya membatik. Menampilkan karya bidang batik agar dikenal  masyarakat luas baik lokal maupun nasional sekaligus melestarikan budaya lokal Kutim,”  ujarnya.

Saat ini Kutim mempunyai beberapa motif batik yang telah memiliki hak cipta. Di antaranya, Akar Paku Bolo, Kelubut, Daun Singkong, Telapak Tangan Karst dan Arit Lepo. Dimana karya pembatik Kutim “Majestic Wakaroros” tampil membanggakan dalam ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 yang digelar pada 30 Mei di Jakarta.

Faizal ditemui disela kegiatan mengatakan, jika ini merupakan wujud nyata dukungan KPC terhadap komunitas pembatik Kutim. Sekaligus membantu upaya Pemkab Kutim dalam pengembangan serta pelestarian motif batik khas Kutim “Wakaroros”. Pendampingan ini akan terus dilakukan,  dan ke depan akan  memfasilitasi pelatihan melalui program UKM Tangguh maupun Kutim Preneur dengan melibatkan para pembatik agar mereka memiliki kompetensi yang diakui dibidangnya.

Bantuan KPC tahun ini, lanjut Faizal dikhususkan untuk biaya renovasi Sekretariat Komunitas Pembatik di Pinang Dalam Sangatta serta bantuan pembangunan satu banguan workshop untuk pembatik Arit Lepo.

“KPC berkomitmen untuk terus mendukung upaya komunitas pembatik lokal Kutim, dalam usaha mengembangkan motif serta peningkatan produktifitas pembatik serta ekonomi masyarakat di sektor non tambang. Kita ingin mewujudkan masyarakat yang mandiri berkelanjutan serta dapat mengenalkan motif batik lokal Kutim, bernilai ekonomi sekaligus menjadi warisan budaya kebanggaan Kutim,” ujar Faizal. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini