Tersangka pelaku, MN (15)
Satumejanews.id. BARABAI – Astaga! Insiden berdarah terjadi di Komplek Ponpes Al-Hikmah, Desa Matang Ginalon — Pandawan, HST. Salah satu santrinya, MF (21), tewas terbunuh kena timpas parang tersangka MN (15) di lokasi kejadian Rabu dini hari, 20 Agustus 2025.
Kapolres HST, AKBP Jupri JHP Tampubolon melalui Kasubsi PIDM Humas, Aipda M Husaini membenakan kejadiannya. “Saat ini, petugas Unit Reskrim Polsek Pandawan dan Unit Reskrim Polres masih melakukan penyelidikan dan penyidikan,” ucapnya kepada awak media.
Aipda Husaini belum menjelaskan keberadaan tersangka MN, warga salah satu desa di Kec. Barabai. Sedang petugas Polsek dan Polres sudah meminta keterangan sejumlah saksi yang juga santri Ponpes Al-Hikmah untuk mengungkap lebih jauh kejadian berdarah itu.
Lantas, Kapolsek Pandawan, Iptu Rusmiati pun mengiyakan. “Untuk sementara, kami menunggu pemeriksaan dari Polres HST. Insya Allah nanti ada press release dari Kapolres, Pak, karena sudah ditangani Sat Reskrim Polres HST,” jelas Iptu Rusmiati secara terpisah ke media ini.

Kronologis singkatnya begini. Awalnya, korban sedang tidur di dalam kamar Ponpes bersama saksi lainnya. Lantas datang tersangka pelaku, MN, dan langsung menyerang korban dengan sebilah parang yang ditusukkan di bawah rahang dan di bagian leher.
Korban berteriak takbir dan didengar para saksi lainnya yang terbangun. Lalu, korban yang warga Jalan Gerilya Desa Paya RT. 06, RW. 03, Kec. BAS (Batang Alai Selatan), Kab. HST, berlari ke arah luar menuju musholla Al Habsyi, diiringi tersangka pelaku dan para saksi.
“Korban masuk ke arah mushalla. Sedang pelaku lari ke arah luar komplek untuk melarikan diri,” jelas Husaini seraya menimpali para saksi pun langsung berupaya menolong korban yang jatuh tersungkur di dalam mushalla.
Sesaat kemudian, koban MF meninggal di mushalla. Lalu korban dilarikan ke RSUD Haji Damanhuri Barabai untuk keperluan visum.
Sejauh ini memang belum diketahui motif tersangka MN menimpas korban dengan parang hingga tewas. Namun, insiden berdarah di Komplek Ponpes Al-Hikmah ini menuai banyak komentar nitizen di berberapa grup WA (WatsApp).
Mengutip informasi yang marak berkembang di grup WA, tersangka pelaku MN yang disebut adik kelas korban di Ponpes itu sepertinya diduga merasa sakit hati dengan korban.
“Kabarnya, inya (tersangka MN — Red) sering mendapat perundungan (bullying) dari korban. Tapi, benar tidaknya inya sakit hati karena “bullying” kita tunggu saja hasil pemeriksaan resmi dari penyidik polisi,” tulis beberapa nitizen di grup WA. (sm10)