Oleh : Bert Toar Polii
Bridge adalah olahraga kartu yang bisa dinikmati oleh semua umur. Permainan ini melibatkan dua pasangan yang bekerja sama untuk memenangkan permainan. Meskipun bukan olahraga fisik, bridge dianggap sebagai “olahraga otak” karena memerlukan strategi, perencanaan, analisis, dan komunikasi. Bridge memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan kekuatan otak, melatih kemampuan berpikir strategis, dan meningkatkan hubungan sosial.
Oleh Sebab itu Bridge Cocok untuk Semua Usia:
Anak-anak: Bridge dapat mengajarkan anak-anak tentang pengambilan keputusan, manajemen risiko, dan pentingnya kerja sama tim. Selain itu, permainan ini mengembangkan kesabaran dan ketahanan mental.
Dewasa: Bridge dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk menjaga otak tetap aktif dan sehat. Permainan ini juga dapat menjadi ajang untuk bersosialisasi dan bertemu orang baru.
Lanjut usia: Bridge dapat membantu menjaga kesehatan otak pada orang lanjut usia, memperlambat penurunan kognitif, dan bahkan mungkin mencegah penyakit Alzheimer.
Manfaat Bridge untuk Segala Usia: Meningkatkan kekuatan otak:
Bridge menuntut pemain untuk membuat keputusan berdasarkan kartu yang dimiliki, membaca situasi permainan, dan merencanakan langkah ke depan. Hal ini dapat membantu meningkatkan kekuatan otak dan memperlambat penurunan kognitif.

Melatih kemampuan berpikir strategis: Dalam bridge, pemain harus menganalisis strategi permainan dan membuat keputusan yang tepat untuk memenangkan permainan. Ini dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir logis dan strategis.
Meningkatkan hubungan sosial: Bridge dimainkan dalam tim, yang mendorong interaksi sosial dan kerja sama. Ini dapat membantu membangun hubungan baru dan memperkuat ikatan yang sudah ada.
Meningkatkan kesehatan otak: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bermain bridge dapat membantu meningkatkan kesehatan otak pada orang dewasa yang lebih tua, memperlambat penurunan kognitif, dan bahkan mungkin mencegah penyakit Alzheimer.
Menyenangkan dan menantang: Bridge adalah permainan yang menyenangkan dan menantang, dengan lebih dari 8 juta kemungkinan kombinasi kartu, setiap permainan adalah petualangan baru
Oleh Sebab itu dalam turnamen bridge Denny Sacul, Henky Lasut dan Munawar Sawiruddin Memorial kita bisa menemukan pemain dengan rentang usia yang sangat jauh perbedaanya. Sekedar untuk diketahui, Turnamen Bridge Denny Sacul, Henky Lasut dan Munawar Sawiruddin Memorial akan digelar pada tanggal 15-17 Agustus di Hall Hotel Santika Lantai 10 Mega City Bekasi. Tanggal 17 Agustus selain HUT Kemerdekaan RI adalah HUT Alm. Denny Sacul.
Peserta termuda turnamen ini datang jauh-jauh dari Surabaya. Jonathan Wahyu Christia Nanta kelahiran bulan Desember 2008 yang akan bermain untuk tim Universitas Surabaya Junior U21 menjadi atlet termuda. Panggilan akrabnya Jojo Semoga dia bisa mengikuti jejak “Jojo” lainnya dibulutangkis untuk mengharumkan nama Indonesia melalui cabor bridge.
Pada saat turnamen berlangsung ia baru berusia 16 tahun.
Sementara itu peserta tertua Diana Laksono yang akrab dipanggil Ibu Nana akan mewakili Ikatan Bridge Wanita Indonesia (IBWI Mixed). Ibu Nana kelahiran bulan Oktober 1936 atau sudah berusia 89 tahun saat mengikuti event ini. IBWI adalah Klub Bridge tertua di Indonesia dimana Ibu Almarhumah Dora Sumitro, ibunya YMP Presiden Prabowo Subianto seorang penggemar bridge yang fanatik pernah menjadi Ketua.
Bisa dibayangkan jika mereka nantinya bertanding satu meja yang mungkin dalam pertandingan bridge. Betapa serunya pertandingan ini karena atletnya berbeda 73 tahun, sesuatu yang hamper tidak mungkin terjadi di umumnya cabang olahraga. ***