Satumejanews.id. SANGATTA – Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-45 tingkat provinsi Kaltim, dinlai memiliki multi player efek yang cukup besar terhadap perkonomian masyarakat di Kutim.
Penilaian itu disampaikan Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim Sayid Anjas. Dikatakan, kegiatan berskala provinsi tersebut membawa dampak positif yang dirasakan langsung masyarakat, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“MTQ ini momen yang cukup baik, lantaran memiliki multi player efek terhadap ekonomi masyarakat. Konsumsi, transportasi, penginapan itu berdampak positif pada ekonomi. Acara seperti ini memang mempunyai efek yang luar biasa untuk perekonomian lokal,” ujar Anjas saat diwawancarai di Gedung DPRD, Rabu (16/7/2025).
Selain itu, dirinya mengungkapkan, masyarakat juga ikut terlibat dalam terlaksananya acara MTQ ini, seperti penyediaan fasilitas-fasilitas bagi para peserta dan tamu dari luar daerah.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Mereka turut terlibat dalam banyak aspek, terutama dalam penyediaan fasilitas. Ini menjadi sebuah kebanggaan, apalagi kegiatan setingkat Provinsi,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Kutim sebagai tuan rumah telah memberikan fasilitas yang terbaik bagi para peserta dan tamu undangan dari luar daerah.
Termasuk dukungan dari berbagai pihak, seperti komunitas lokal yang turut ambil bagian dalam menyukseskan acara ini.
“Menurut saya, Kutim sudah memberikan yang terbaik. Mulai dari fasilitas hingga sambutan yang hangat kepada peserta dan tamu. Mudah-mudahan tidak ada kendala yang menghambat selama pelaksanaan,” jelasnya.
Pria yang tergabung dalam Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut juga berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim dapat menggelar kegiatan-kegiatan secara rutin.
Selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan semacam ini mampu mendongkrak perekonomian dan mengangkat potensi yang dimiliki daerah.
“Kita berharap Pemkab Kutim terus membuat event-event serupa di Sangatta. Supaya dampak ekonominya terus berlanjut, apalagi bagi para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah),” pungkasnya. (*/sm)