Beranda Opini Gubernur Kalsel Makan “Sunduk Lawang”

Gubernur Kalsel Makan “Sunduk Lawang”

436
0

Gubernur Muhidin dan H Redy melihat-lihat koleksi motor dan mobil milik H Redy.

Catatan Rizal Effendi

GUBERNUR Kalsel H Muhidin lagi di Balikpapan. Ia menyempatkan bedapat beberapa tokoh bubuhan Banjar Balikpapan. Acara berlangsung di kediaman Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Kaltim (KBBKT) Balikpapan H Redy Asmara di kompleks perumahan Balikpapan Baru (BB), Selasa (8/7/2025) kemarin.

“Kehormatan besar kami dikunjungi Gubernur Kalsel Bapak H Muhidin,” ujar H Redy. Saya ikut mendampingi bersama H Norman, mantan kepala Kantor Kementerian Agama (Kamenag) Balikpapan. Ada juga Ibu Titis, sekretaris KBBKT dan Ibu Ernawati, mantan Kadisdik. Datang juga bubuhan Banjar dari Samarinda.

Pak Gubernur dijamu H Redy.  Mulai tari jepen ampar-ampar pisang dari sanggar tari “Jali-Jali” Yatim sampai suguhan wadai amparan tatak pisang dan sunduk lawang. Lalu makan iwak patin bebanam dan gangan waluh. Terakhir disajikan udang windu ganal yang digoreng. Pendeknya nyaman banar.

Ada yang betakun jenis makanan apa yang namanya “sunduk lawang?” Ada juga yang menyebutnya pupudak. Ini wadai khas Banjar. Sunduk lawang artinya palang pintu. Karena bentuknya yang bulat panjang seperti palang pintu zaman dulu.

Bersama penari Jali-Jali pimpinan Yatim.

Sunduk lawang dibuat dari tepung beras dan kanji, santan, gula merah serta daun pandan. Lalu dibungkus dengan daun pisang seperti kue lempar. Ukurannya lebih kecil tapi lebih panjang. Cita rasanya sangat nyaman. 

Gubernur Muhidin datang didampingi anak ketiganya H Nur Rahman. H Redy yang menyambut juga didampingi putranya, Gesa Nugraha. Kebetulan Nur Rahman dan Gesa berteman. Sama-sama pecinta otomotif dan pemotor offroad.

H Redy juga masih aktif ikut offroad. Karena itu dia punya koleksi ratusan motor dan mobil yang sebagian besar dia pakai offroad. “Ini yang saya kalah dengan beliau,” kata Gubernur Muhidin menunjuk H Redy sambil meninjau koleksi motor dan mobil yang dimiliki H Redy.

Di situ juga dibangun H Redy guest house tiga tingkat yang dibangun dari kontainer. “Kalau bubuhan dari Banjar kedada dapat hotel, menginap di sini aja, gratis,” ujar H Redy  menjelaskan kepada gubernur.

Gubernur bersama bubuhan Banjar dari Samarinda.

H Redy dikenal sebagai pengusaha batu bara. Dia sudah puluhan tahun bekerja sama dengan PT Singlurus, perusahaan tambang dari Thailand. Saya pernah diajaknya ke Bangkok menemui Bos Singlurus sambil main golf di sana.

Di sela-sela kegiatan menambang, H Redy juga lagi asyik berkebun. Ada lahannya sekitar 100 hektare di kawasan Samboja-Handil yang ditanami berbagai macam buah-buahan terutama durian. Orang Banjar Kalua yang satu ini dulu memang tinggal di sana.

DARI GURU OLAHRAGA

Gubernur Muhidin di Balikpapan bersama istrinya, Hj Fathul Jannah untuk menghadiri puncak peringatan HUT Dekranas. Selain itu bersama Forkompimda Kalsel mengunjungi lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) dan audiensi ke Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha

Orang tak mengira Gubernur Muhidin awalnya adalah guru olahraga. Dia lulusan Sekolah Guru Olahraga (SGO), yang sekarang sudah dihapuskan. Dari sana kemudian dia aktif di dunia politik sampai terpilih menjadi anggota DPRD Tapin 2004-2009. Lanjut ke DPRD Kalsel 2009-2010.

Wadai “Palang Pintu” yang menjadi suguhan utama.

Lelaki kelahiran Binuang 6 Mei 1958 ini mundur dari anggota DPRD Kalsel karena ikut Pilwali. Lalu terpilih jadi Wali Kota Banjarmasin 2010-2015. Persis sama dengan saya ketika terpilih jadi Wali Kota Balikpapan periode pertama. Saya lanjut ke periode kedua, sedang Muhidin meningkat ikut Pilgub. Sayangnya waktu itu dia kalah.

Pada Pilgub Kalsel 2020 dia mendampingi Sahbirin Noor dan menang. Di akhir masa jabatan, Sahbirin mundur sehingga dia sempat menjadi Gubernur Kalsel selama 3 bulan. “Saya satu-satunya gubernur yang dilantik sendirian oleh Presiden Jokowi di Istana,” katanya bercerita.

Pada Pilgub serentak 2024 dia maju lagi berpasangan dengan Hasnuryadi dan menang. “Sekarang saya resmi jadi gubernur hasil Pilkada. Tapi masih dihitung sekali karena yang sebelumnya hanya 3 bulan saja,” jelasnya. Dia sempat memuji pengusaha H Isam yang komit memberikan dukungan kepadanya.

Dari kiri: Gesa Nugraha, H Nur Rahman, H Redy Asmara, Gubernur Muhidin dan saya.

Gubernur meminta bubuhan Banjar di banua orang terutama Balikpapan dan Kaltim kompak. Sehingga mempunyai kekuatan untuk juga menunjukkan kemampuannya dalam kepemimpinan politik dan pembangunan.

Menurut Muhidin, tokoh-tokoh Banjar yang ada di benua orang sebaiknya ada di berbagai partai sehingga kita mempunyai wakil di mana-mana. Secara khusus dia menganjurkan putra H Redy juga terjun ke dunia politik untuk ikut mewarnai. H Redy sebelumnya adalah Ketua Nasdem Balikpapan.

Gubernur Muhidin merencanakan menyempurnakan organisasi Kerukunan Bubuhan Banjar (KKB) yang sudah ada terutama di tingkat pusat yang berkedudukan di Banjar. Maunya dia, Gubernur Kalsel berikut Wagub dan Sekda menjadi pimpinan ex officio KBB Pusat. Sehingga siapapun yang menjadi gubernur otomatis memimpin KKB. “Sekaligus untuk memudahkan Pemda Kalsel memberikan bantuan,” ucapnya.

Kepada Gubernur Muhidin, saya sempat mengusulkan agar digelar Malam Budaya Banjar di Kaltim dengan mengirim tim kesenian dari Kalsel. Selain itu Kalsel juga harus tetap menjadi lumbung pangan termasuk buah-buahan yang potensial bagi Kaltim. Saya senang sekali bisa bertemu Gubernur Muhidin. Kebetulan kelahiran di tahun yang sama. “Saya masih greng,” kata Muhidin tersenyum. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini