Beranda Kutai Timur Prevalensi Angka Stunting di Kutim Turun, dari 29 Persen Jadi 20 Persen

Prevalensi Angka Stunting di Kutim Turun, dari 29 Persen Jadi 20 Persen

505
0

Satumejanews.id. SANGATTA –  Upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) membuahkan hasil signifikan.  Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI tahun 2024, prevalensi stunting di Kutim turun dari 29 persen menjadi 20,6 persen di tahun 2025.

Hal itu disampaikan Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim, Achmad Junaidi B mewakili Ketua TPPS Kabupaten,  Rabu (11/6/2025).

Wakil Bupati H Mahyunadi dan Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutim, Achmad Junaidi ketika diwawancarai insan pers.(humas DPPKB)

“Penurunan sebesar 8,4 persen ini menempatkan Kutim pada peringkat ke-7 tingkat Kalimantan Timur (Kaltim), meningkat dari peringkat ke-10 sebelumnya,” ucap Junaidi yang juga menjabat Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kutim.

Pria kelahiran Muara Ancalong mengatakan keberhasilan ini tak lepas dari pembinaan, pelatihan, dan pendampingan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Kemudian kolaborasi dan sinergi antar Perangkat Daerah (PD), organisasi mitra (ormit), dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Saat jemput bola pengukuran dan penimbangan anak berisiko stunting di beberapa kecamatan program cap jempol stop stunting. (humas DPPKB)

Data dari Sistem Informasi Keluarga (SIGA) Elsimil Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (KEMENDUKBANGGA/BKKBN RI) menunjukkan tren penurunan angka keluarga risiko stunting (KRS) yang signifikan. Pada semester II tahun 2023 tercatat 19.900 KRS. Angka ini terus menurun menjadi 15.576 KRS di semester I tahun 2024,  12.362 KRS pada September 2024, dan  11.973 KRS di semester II tahun 2024 (data dirilis Mei 2025).

Junaidi menyampaikan informasi ini sebagai laporan awal progres kinerja penurunan stunting di Kutim. Laporan resmi dari Sekretariat TPPS akan menyusul setelah rapat bersama Ketua TPPS. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan sinergi antar PD, ormit, dunia usaha, dan seluruh pemangku kepentingan untuk terus berupaya menurunkan angka stunting.

“Kita harus terus bersinergi mengawali Kutim hebat menuju Indonesia Emas 2045,”  harapnya. (*/sm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini