Tempat parkir R-2 uang dipakai di lokasi bakal bangunan Indomaret, Jumat (9/5/2025) tadi.
Satumejanews.id. KANDANGAN – Salah satu retail terbesar Indomaret terus melebarkan sayap dan tancap gas. Segera hadir di Pasar Bagambir, Desa Bamban Utara, Kecamatan Angkinang, Kabupaten HSS (Hulu Sungai Selatan), Kalimantan Selatan.
Kehadiran Indomaret di sini ditandai dengan mulai digalinya fondasi bangunan minimarket modern itu. Lokasinya terletak di seberang pasar tradisional mingguan Bagambir — Bamban Utara atau di lahan pekarangan luas bekas penggilingan padi samping Puskesmas Bamban.
Rencananya bangunan ini untuk apa ya? “Indomaret, Pak ai,” jawab Mas Jojon, pengawas kerja pembangunan toserba (toko serba ada) Idomaret itu kepada media ini, 7 Mei 2025.
Mas Jojon sendiri mengawasi beberapa pekerja yang mulai membuat kerangka besi untuk fondasi cor beton. Ia menyebut, jumlah perkerjanya ada 11 orang dan baru sebagian di sini. Sedang sebagian lainnya masih berada di Teweh (Muara Teweh, Kalteng — Red).

Berapa lama kira kira bangunan Indomaret ini selesai? “Ya, kita perkirakan 1,5 bulan sudah selesai, Pak,” ucap Jojon, pria yang mengaku asal Semarang, (Jawa Tengah) itu berlalu.
Di bagian lain, masyarakat jiran Bagambir, Bamban Utara dan sekitar sudah santer menyebut Indomaret akan hadir. Mereka gembira karena akan mudah berbelanja untuk mendapatkan berbagai barang kebutuhan yang diinginkan.
Namun, sebagian masyarakat lainnya menyayangkan. Sebab, lokasi strategis Indomaret itu juga jadi areal parkir roda 4 (R-4) dan roda 2 (R-2) pedagang dan pengunjung Pasar Jumahat (Jumat, Red) Bagambir selama ini.
Terkait soal parkir ini, salah satu pengurus Pasar Bagambir, Mohammad Aini atau Pak Aai angkat bicara. Aai menyebut, tidak benar kalau ada yang bilang lahan di areal Indomaret tersebut tak bisa lagi dipakai untuk parkir pasar.
“Yang benar, areal parkir R-4 saja yang terganggu dengan kehadiran Indomaret. Sedang untuk parkir R-2 tidak ada masalah. Tetap dipakai seperti hari pasar hari ini tadi (Jumat, 9 Mei 2025),” ujar Aai dan diiyakan tokoh masyarakat lainnya, Salimi.

Aai menyebut, lahan parkir R-2 itu sudah ada kesepakatan dipakai dengan pemilik areal, Hj Timah. “Haji Timah bilang, atur bagaimana baiknya untuk parkir. Ulun memakai lahan sesuai sertifikat batas tanah Ulun saja. Sedang lahan parkir di depan, silakan pakai,” Aai menirukan ucapan Haji Timah kepadanya.
Haji Timah, warga Kandangan itu adalah anak dari H Djamberi (alm), pemilik lahan bekas pabrik penggilingan padi (rice milling) itu. Lalu, Haji Timah menyewakan lahan miliknya ke Indomaret untuk dibangun minimarket modern tersebut.
Sebenarnya, pemilik asal pabrik dan lahannya sendiri, sebut Salimi, adalah alm. Bustani (Pembakal Bagambir) dulu. Lalu, dijual beliau kepada H. Djamberi (alm) dengan kesepakatan lahan di bagian depan atau pinggir jalan raya tetap bisa dipakai untuk parkir pasar.
“Nah, hasil parkirnya sendiri untuk kemaslahatan ummat berupa perbaikan dan berbagai keperluan ibadah di Langgar Baitul Akhyar, Bagambir,” ujar Salimi, tokoh warga yang pernah puluhan tahun kerja di pabrik alm. Bustani yang bakal menjadi salah satu pusat perbelanjaan ternama itu. (sm10)