Satumejanews.id. MUARA WAHAU – Meningkatnya kasus pergaulan bebas, kekerasan seksual, kenakalan remaja, hingga perceraian di tengah masyarakat menjadi perhatian serius Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT) Klasis Kutai Timur (Kutim). Sebagai respons, PWGT menggelar kegiatan Parenting Sex Education yang menyasar para orang tua, Sabtu (12/04/2025), di Jemaat Jabdan, Muara Wahau.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan ibadah konsolidasi ke-2 PWGT Klasis Kutai Timur dan berhasil menarik perhatian sebanyak 137 peserta dari 11 jemaat dan CK se-Klasis. Selain peserta, sebagian besar anggota jemaat setempat juga turut hadir dan mengikuti dengan antusias.Sebanyak 11 fasilitator dari total 17 orang yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan Training of Trainer (TOT) turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Fasilitator utama sekaligus pemateri adalah Yuliana Kalalembang, yang memandu sesi edukasi dengan pendekatan interaktif dan penuh empati.

Yuliana menekankan pentingnya peran keluarga dalam membangun pemahaman seksualitas yang sehat dan bertanggung jawab.
“Pendidikan seks tidak boleh dianggap tabu. Justru dari keluarga lah anak-anak pertama kali harus mengenal tubuh mereka, batasan diri, dan cara menjaga diri dari kejahatan seksual,” ujar Yuliana.
Materi yang disampaikan mencakup beragam aspek penting, mulai dari prinsip pengenalan seksualitas pada anak, waktu yang tepat memberikan edukasi, cara menyampaikan informasi dengan bijak, hingga penjelasan seputar organ reproduksi, pubertas, dan perubahan emosional yang terjadi pada anak.

Lebih lanjut, pihaknya menuturkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan kesadaran orang tua agar lebih terbuka dalam membangun komunikasi dengan anak, khususnya terkait topik seksualitas yang selama ini kerap dianggap tabu.
“Kami ingin para orang tua menjadi sahabat anak, bukan hakim. Keterbukaan itu penting agar anak tidak mencari jawaban di tempat yang salah,” ungkapnya.
PWGT juga berharap kegiatan ini bisa membantu menekan angka kehamilan remaja, pernikahan dini, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), serta perceraian, yang selama ini masih menjadi persoalan nyata di berbagai kalangan.
Melalui kegiatan ini, PWGT Klasis Kutim mengambil langkah awal yang strategis untuk membangun keluarga yang sehat, komunikatif, dan mampu membekali anak-anak dengan pemahaman tentang seksualitas secara benar dan bertanggung jawab. Edukasi seperti ini dinilai sangat penting demi menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang. (*)