Beranda Hukum Geger di Durian Gantang HST, Warga Pendatang Gantung Diri, Istrinya Teriak Histeris...

Geger di Durian Gantang HST, Warga Pendatang Gantung Diri, Istrinya Teriak Histeris dan Shock Berat

521
0

BARABAI — Geger salah satu warga mengakhiri hidup dengan gantung diri terjadi di Desa Durian Gantang, RT. 006, RW. 003, Kecamatan Labuan Amas Selatan (LAS), Kab. HST, Jumat (14/3/2025), sekira pukul 14.00 WITA.

Warga atau saksi mata di TKP memang sontak geger. Mereka juga sempat tertegun lantaran ingin mengetahui keberadaan dan identitas korban yang gantung diri di rumah sewaan atau kontrakannya itu.

“Orang itu pendatang dari luar. Kami tidak tahu namanya dan ia baru saja menyewa rumah di sini bersama istrinya. Ya, kira kira sebulan lalu, Pa ae, ” ucap Emak Emak kepada awak media ini di TKP.

TKP atau rumah korban orang gantung diri.

Kepala Desa Durian Gantang, Alfin pun mengaku tidak tahu identitasnya karena korban tak pernah lapor. “Saya baru tahu setelah Pak Polisi datang dan melakukan identifikasi kejadian ini,” jelasnya ke media ini.

Pembakal Alfin bersama Ketua RT. 006, Rifkiansyah dan warga lainnya sempat menunggu petugas Polsek LAS dan Polres HST. Namun, istri korban yang dipapah warga ke TKP sontak berteriak histeris. Ia pun bergulung gulung di pelataran rumah dan sepertinya shock berat.

Sejurus kemudian, sejumlah petugas Polsek LAS datang. Juga ada Bhabinkamtibmas Untung Setiadi yang langsung bergerak mengatur lalu lintas. Maka, olah TKP pun dilakukan dengan melepas atau memotong jeratan tali berserat nilon warna putih di bagian lehernya.

Korban yang gantung diri di rumah sewaan itu diketahui bernama Suriani bin Sani (35), warga Jalan Manggis RT. 017/01 Kuripan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin. Ia langsung dievakuasi ke RSHD Barabai dengan ambulan milik Desa Durgant (Durian Gantang).

“Jenazah korban kita evakuasi ke RSHD Barabai, untuk visum dan juga memastikan penyebab kematiannya,” ucap Kasat Reskrim Polres HST, AKP Andi Pattinasarani dan Kapolsek LAS, Iptu Tony Suprianto seusai olah TKP kepada awak media.

Bagaimanakah kronologisnya? Secara terpisah, Kapolres HST AKBP Jupri JHP Tampubolon melalui Kasi Humas, Iptu Akhmad Priadi menjelaskan kronologisnya seperti ini.

Petugas Polsek LAS saat mengatur arus lalu lintas lantaran warga ramai melihat kasus orang gantung diri.

Awalnya, saksi atau istrinya, NA, 38 tahun, menghubungi korban lewat HP hari Jumat (14/3/2025) sekitar pukul 11.48 WITA. Pasalnya, saksi NA telah meninggalkan rumah selama lebih kurang satu minggu.

“Saat berbicara itu, terjadilah cekcok mulut antar keduanya. Kemudian korban mengancam terhadap saksi akan melakukan bunuh diri,” ucap Iptu Priadi.

Lantas, pada sekitar pukul 13.55 WITA, saksi NA kembali menghubungi korban melalui panggilan WhatsApp (WA) sebanyak 4 kali. Namun, korban tidak menjawab lagi.

Khawatir atas ancaman tersebut, NA yang sebenarnya berada di rumah tetangga dekat coba mendatangi korban di rumah sewaannya di bilangan Durian Gantang (Durgant) RT. 006, RW. 003, Kec. LAS, HST.

Warga Durian Gantang yang digegerkan kasus gantung diri.

“Saksi NA coba memanggil korban, tapi tetap tak ada jawaban. Nah, saat ia membuka pintu depan rumah, korban terlihat sudah tergantung pada satu Blandar rumah dengan tali ikat nilon warna putih,” ujarnya seraya menimpali NA sontak menangis histeris.

Tangisan histeris wanita berambut pirang sejadi jadinya itu membuat warga pun geger. Mereka berbondong bondong mendatangi lokasi hingga Pembakal Durgant melaporkan kejadiannya ke Polsek LAS.

Jenszah korban Suriani sendiri dinyatakan dokter RSUD Haji Damanhuri meninggal karena gantung diri. Tidak ada tanda tanda kekerasan dan pihak keluarga pun menolak diotopsi (bedah mayat). Kini, jenazahnya dibawa ke Banjarmasin untuk siap siap dimakamkan. (JJD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini