Beranda Kutai Timur Kolaborasi Antar Sektor dan Validasi Data BNBA Kunci Tangani Stunting di Bengalon

Kolaborasi Antar Sektor dan Validasi Data BNBA Kunci Tangani Stunting di Bengalon

500
0

Satumejanews.id. BENGALON –  Kolaborasi antarsektor dan validasi data berbasis By Name By Address (BNBA) sebagai kunci penanganan stunting di Kecamatan Bengalon. Hal itu disampaikan Ahli Madya Puslatbang KDOD LAN WI, Dr Rahmat Suparman, saat diwawancarai awak media usai kegiatan bedah data angka stunting di Gedung Serba Guna, Desa Sepaso Timur, Kecamatan Bengalon, Senin (17/2/2025) siang.

“Kerja sama Pak Kadis dan Bu Camat dalam verval data BNBA adalah upaya mengubah mindset birokrasi. Data stunting harus valid agar intervensi tepat sasaran, bahkan jika anggaran mencapai Rp500.000 per bulan per penerima, dampaknya signifikan dalam setahun,” tegas  Rahmat didampingi Sekretaris TPPS Kutim Achmad Junaidi

Ia mengkritisi capaian angka stunting sebelumnya penurunan stunting dari 29% ke 16% (hanya 12%) di bawah target nasional 14%.  Maka dari itu ia menyoroti perlunya PD keluar dari sektoral dengan berbasis masalah pembangunan.

“Program makan siang gratis untuk anak sekolah dan ibu hamil tahun ini harus diprioritaskan. Dengan one data, kita bisa identifikasi kekurangan gizi ibu hamil untuk cegah stunting sejak janin,” ujarnya. 

Mindset satu data dan kolaborasi harus jadi rujukan bersama. Apalagi dengan program Bupati 2025-2030, ia yakini Pemkab Kutim mampu tuntaskan persoalan stunting. Untuk itu Ia berharap inisiatif ini didukung seluruh elemen masyarakat, mengingat Bengalon memiliki 11 desa dengan kompleksitas masalah berbeda. 

“Mudah-mudahan nanti dengan gaungnya Bupati periode 2025-2030 ini, saya kira program permasalahan utama seperti stunting, gizi buruk bisa tuntas,” tutupnya.

Acara ditutup dengan komitmen peserta mengoptimalkan BNBA untuk pemetaan keluarga berisiko, sekaligus mendorong edukasi gizi dan pencegahan perkawinan dini. (sm4)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini