Satumejanews.id KALIORANG – Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kutai Timur (Kutim), Achmad Junaidi B, menegaskan pentingnya verifikasi, validasi, dan pemutakhiran data keluarga berisiko stunting di tiga kecamatan pesisir yakni Sangkulirang, Kaubun dan Kaliorang. Hal ini disampaikan Achmad Junaidi kepada awak media usai memberikan sosialisasi bedah data anak beresiko stunting di Kantor Camat Kaliorang, Rabu (12/2/2025) sore.
“Yang terpenting adalah bagaimana kita memastikan data akurat. Camat harus duduk bersama kepala desa dan ketua RT untuk mengecek data satu per satu,” tegasnya.
Menurut Junaidi, rata-rata setiap kecamatan memiliki dua lokus prioritas penanganan stunting. Maka dari itu Junaidi meminta camat secara aktif memimpin proses verifikasi lapangan.
“Kalau ada data yang diragukan, turun langsung ke lapangan bersama tim. Saya yakin, jika ini dilakukan serius, kita bisa mencapaizero keluarga berisiko stunting,” ujar mantan Kabid PAUD dan PNF Disdik Kutim itu
Ia menegaskan untuk anak yang sudah teridentifikasi berisiko stunting, harus segera diberi program tepat sasaran.
“Tidak ada jalan lain anak harus ditimbang dan ukur anak secara berkala. Jika diperlukan, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bisa dijalankan dengan menggandeng perusahaan setempat. Jumlah anak yang butuh PMT diperkirakan hanya sekitar seratus lebih, jadi ini tidak terlalu memberatkan perusahaan jika dilakukan selama enam bulan,” jelas Junaidi.
Ia menekankan kolaborasi antara pemerintah daerah, desa, RT, dan sektor swasta sebagai kunci keberhasilan.
“Ini tanggung jawab bersama. Dengan data akurat dan intervensi tepat, target penurunan stunting di Kutim bisa tercapai,” pungkasnya.
Sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan kecamatan, desa, serta pihak terkait lainnya sebagai upaya memperkuat komitmen pencegahan stunting di wilayah tersebut.(smn4)